Merupakan suatu keniscayaan bahwa setiap individu memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Namun, Allah sebagai Rabb yang menciptakan semua makhluk di alam semesta ini telah menetapkan aturan dan pedoman tentang bagaimana kita seharusnya bersikap terhadap apa yang kita inginkan. Salah satu prinsip yang telah ditetapkan adalah bahwa kita tidak boleh mengingini milik orang lain secara tidak adil. Ini bisa dianggap sebagai perintah Allah yang sangat penting, walaupun tidak secara langsung disebutkan sebagai perintah yang ke-berapa.
Keinginan untuk memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain secara tidak adil adalah manifestasi dari sifat iri dan dengki. Dalam Islam, sifat ini sangat dijauhi sebab dapat merusak hubungan antar sesama dan meracuni pikiran dan hati dengan negativitas. Allah menganjurkan agar kita bersikap adil dan tidak mementingkan diri sendiri di atas kepentingan orang lain.
Dalam Surah An-Nisa ayat 32, Allah berfirman: “Dan janganlah kamu menghendaki apa yang telah diberikan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak daripada sebagian yang lain. Bagi lelaki adalah bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan adalah bagian dari apa yang mereka usahakan. Maka mohonlah kepada Allah karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.“
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah memberikan karunia-Nya kepada setiap individu secara merata sesuai dengan usaha dan jerih payah mereka. Maka, mengingini dan ingin memiliki apa yang telah dimiliki oleh orang lain secara tidak adil adalah perbuatan yang tidak sejalan dengan ajaran Allah. Lebih baik kita memohon kepada Allah tentang apa yang kita inginkan dan berusaha sebaik mungkin untuk meraihnya.
Menyadari bahwa yang kita miliki berasal dari Allah dan bahwa setiap orang berhak atas hasil usahanya akan membantu kita untuk tidak mengingini apa yang dimiliki orang lain secara tidak adil. Semakin kita bisa menghargai usaha dan hak orang lain, semakin kita bisa menjalankan perintah Allah ini.
Selain itu, jika kita merasa puas dengan apa yang kita miliki dan tidak mengingini apa yang dimiliki orang lain secara tidak adil, kita akan lebih mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain dan merasa lebih bahagia. Sebaliknya, jika kita terus-menerus merasa tidak puas dan mengingini apa yang dimiliki orang lain secara tidak adil, kita akan merasa terus menerus tidak bahagia dan hidup dalam ketidaksejukan.
Jadi, jawabannya apa? Mengingini milik orang lain secara tidak adil bukanlah hal yang sejalan dengan ajaran Islam. Perintah Allah untuk tidak berbuat demikian mengajarkan kita untuk menghargai usaha dan hak milik orang lain dan untuk merasa puas dengan karunia Allah yang telah kita miliki. Ini adalah bagian penting dari etika sosial dalam Islam sehingga dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam menjalani hidup.