Perundingan Renville sebuah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, terjadi pada 1948 di Kapal perang USS Renville milik Amerika yang berlabuh di Teluk Jakarta. Dalam perundingan tersebut, pihak Indonesia diwakili oleh Mohammad Roem dan pihak Belanda diwakili oleh Dr. H.J. van Royen. Perundingan Renville menghasilkan sebuah perjanjian, yang mana, secara keseluruhan, tidak menguntungkan pihak Indonesia. Alasan ini yang membuat beberapa tokoh Indonesia menentang hasil perundingan tersebut.
Jadi, apa saja alasan para tokoh Indonesia menentang hasil perundingan Renville? Berikut penjelasannya.
Kedaulatan Indonesia Terancam
Beberapa tokoh menentang hasil perundingan Renville karena perjanjian tersebut cenderung memihak kepada Belanda. Dalam perjanjian tersebut, Belanda diijinkan untuk menduduki wilayah-wilayah strategis di Indonesia. Hal ini berarti kedaulatan Indonesia atas wilayahnya sendiri menjadi terancam.
Status Negara Merdeka Indonesia Ditentang
Perjanjian Renville, dalam beberapa bagian, mencerminkan penolakan Belanda terhadap status Indonesia sebagai negara merdeka. Hal ini terlihat dari klaim Belanda bahwa mereka masih memiliki hak atas wilayah Indonesia, yang dinyatakan dalam perjanjian. Hal ini mendapat penolakan keras dari para tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pengakuan atas Republik Indonesia Serikat
Hasil perundingan Renville mengakui adanya Republik Indonesia Serikat (RIS), bukan Republik Indonesia (RI). RIS adalah wujud negara boneka yang diinginkan oleh Belanda, yang cenderung lebih mudah dikendalikan dibandingkan RI. Hal ini membuat para tokoh perjuangan merasa dikhianati dan menolak hasil perundingan tersebut.
Jadwal Penyerahan Kekuasaan yang Tidak Jelas
Hasil perundingan Renville juga tidak jelas dalam menentukan waktu penyerahan kekuasaan dari Belanda ke Indonesia. Hal ini membuat para tokoh perjuangan merasa khawatir bahwa Belanda mungkin akan terus menunda-nunda penyerahan kekuasaan tersebut.
Kilas Balik Pengalaman Buruk dengan Belanda
Alasan lain yang mungkin mendorong penolakan para tokoh terhadap hasil perundingan Renville adalah pengalaman buruk Indonesia dengan Belanda dalam perjanjian sebelumnya. Karena itu, banyak tokoh yang skeptis terhadap niat baik Belanda dalam perundingan tersebut.
Dengan alasan-alasan di atas, banyak tokoh perjuangan Indonesia yang menentang hasil perundingan Renville. Menurut mereka, perjanjian tersebut bukanlah solusi yang adil dan tepat untuk mengakhiri konflik antara Indonesia dan Belanda.