Perkembangan remaja adalah peristiwa kompleks yang terjadi dalam rentang beberapa tahun. Di fase ini, remaja belajar bagaimana menjadi pribadi dewasa dan memahami peran mereka dalam masyarakat. Proses ini sering disebut sebagai sosialisasi. Banyak faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi ini, termasuk lingkungan rumah, sekolah, teman sebaya, media, dan masyarakat luas. Ketika proses sosialisasi ini tidak dilaksanakan dengan maksimal, bisa memunculkan masalah sosial, salah satunya adalah fenomena kekerasan yang dilakukan oleh remaja. Berikut adalah beberapa jenis sosialisasi yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjadi pemicu terjadinya kekerasan remaja.
Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer adalah proses di mana sebuah individu menjadi bagian dari masyarakat melalui interaksi langsung dengan orang lain, biasanya dalam konteks keluarga. Keluarga adalah institusi pertama yang berinteraksi dengan remaja dan memberikan pelajaran dasar seperti norma, nilai, dan etika. Ketidakmampuan dalam melakukan sosialisasi ini bisa menyebabkan remaja tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang apa yang dianggap benar dan salah oleh masyarakat.
Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder melibatkan pengaruh dari dunia luar, seperti sekolah, teman sebaya, dan media. Sekolah memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan sikap remaja, sedangkan teman sebaya dapat mempengaruhi remaja untuk melakukan perilaku yang diterima secara sosial atau tidak. Sementara itu, media dapat mempengaruhi pandangan remaja tentang dunia dan memberikan contoh perilaku yang dapat ditiru.
Sosialisasi Formal dan Informal
Sosialisasi formal adalah proses belajar melalui institusi formal, seperti sekolah dan organisasi tertentu. Sosialisasi informal, di sisi lain, berlangsung secara alami melalui interaksi dengan orang lain di sekitarnya. Kedua jenis sosialisasi ini penting untuk membentuk individu yang seimbang dan bertanggung jawab.
Jika sosialisasi formal dan informal tidak dilakukan dengan baik, remaja mungkin tidak memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang norma dan aturan masyarakat. Hal ini bisa memicu mereka untuk melakukan perilaku yang menyimpang, termasuk kekerasan.
Untuk menghindari terjadinya fenomena kekerasan remaja, penting bagi masyarakat untuk menjalankan sosialisasi secara maksimal. Itu berarti orangtua, sekolah, dan lingkungan harus bekerja sama untuk memberikan petunjuk, pengarahan, dan pengetahuan yang diperlukan bagi remaja. Dengan demikian, remaja dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang seimbang dan bertanggung jawab, dan kontribusi positif bagi masyarakat.