Desa berpotensi rendah biasanya diidentifikasi berdasarkan berbagai faktor dan karakteristik tertentu. Berikut adalah beberapa karakteristik utama yang biasanya dimiliki oleh desa berpotensi rendah:
1. Ekonomi tunduk
Desa berpotensi rendah biasanya memiliki tingkat pendapatan yang rendah. Banyak dari penghuni desa bekerja dalam sektor pertanian dan peternakan dengan pemahaman dan teknologi yang masih sangat terbatas. Perdagangan dan industri juga cenderung minim atau tidak ada sama sekali.
2. Infrastruktur yang kurang memadai
Infrastruktur adalah jantung dari setiap masyarakat. Namun, di desa berpotensi rendah, infrastruktur cenderung kurang atau bahkan tidak ada. Ini bisa mencakup jalan yang tidak terawat, sistem sanitasi yang buruk, transportasi yang tidak memadai, dan akses ke listrik dan air bersih yang terbatas.
3. Pendidikan yang terbatas
Tingkat pendidikan yang rendah sering menjadi ciri utama desa berpotensi rendah. Banyak dari penghuni desa tidak memiliki akses ke pendidikan yang layak, baik karena kurangnya fasilitas pendidikan maupun karena kurangnya sumber daya untuk mendukung tujuan pendidikan mereka.
4. Kurangnya akses ke layanan kesehatan
Wilayah desa berpotensi rendah sering kali tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai. Akses ke layanan kesehatan primer sering kali sulit, dan tingkat pelayanan kesehatan mungkin sangat rendah.
5. Isolasi Geografis
Banyak desa berpotensi rendah berada di lokasi yang terpencil atau sulit diakses, membuat mereka terisolasi dari layanan pemerintah, pasar, dan sumber daya lainnya.
Setiap wilayah berpotensi memiliki karakteristik mereka sendiri yang unik dan masing-masing memiliki kebutuhan dan tantangan mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan organisasi pembangunan untuk mempertimbangkan karakteristik dan konteks lokal ini saat merencanakan dan menerapkan intervensi. Dengan pendekatan yang tepat, desa berpotensi rendah dapat bertransformasi menjadi komunitas yang berkembang dan makmur.