Mesir, terletak di ujung timur laut Afrika, memiliki beragam tradisi dan sejarah yang kaya. Negara ini memiliki populasi kira-kira 100 juta penduduk yang beragam dalam hal latar belakang budaya dan agama. Mesir dikenal sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia Arab. Komposisi keagaman penduduk Mesir sangat penting bagi dinamika sosial dan politik di negara ini.
Islam
Mayoritas masyarakat Mesir mengikuti agama Islam. Menurut Data World Bank, sekitar 90% dari total penduduk Mesir merupakan Muslim. Keberadaan Islam di Mesir berakar pada abad ketujuh saat penaklukan Arab di Mesir. Mayoritas Muslim Mesir adalah Sunni, tetapi ada juga kelompok-kelompok kecil Syi’ah dan Sufi.
Kristen
Meski minoritas, komunitas Kristen di Mesir cukup signifikan. Sekitar 10% dari populasi Mesir mengidentifikasi diri sebagai Kristen, terutama dari denominasi Koptik Ortodoks, menjadikan Mesir sebagai salah satu negara dengan jumlah pemeluk Kristen tertinggi di Timur Tengah. Sejarah Kristen di Mesir dimulai sejak abad pertama M, bahkan sebelum masuknya Islam.
Komunitas Kristen lain di Mesir termasuk Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Katolik (termasuk Katolik Koptik, Katolik Yunani Melkit), Gereja Anglikan, dan berbagai denominasi Protestan.
Komunitas Agama Lainnya
Selain Islam dan Kristen, ada juga komunitas kecil pemeluk agama lain di Mesir. Termasuk Judaisme, yang pernah memiliki komunitas signifikan di Mesir pada zaman kuno dan abad pertengahan. Saat ini, jumlah pemeluk Yahudi di Mesir sangat sedikit. Selain itu ada juga komunitas kecil Bahá’í.
Komposisi penduduk Mesir menunjukkan keragaman keagamaan yang menjadi bagian integral dari sejarah, budaya, dan identitas nasional negara ini. Meski Islam jelas mendominasi, namun keberadaan komunitas Kristen dan agama lainnya menandai pentingnya toleransi dan koeksistensi dalam masyarakat Mesir.