Setiap masyarakat memiliki seperangkat norma dan nilai yang membentuk tindakan dan perilaku individu di dalamnya. Salah satu aspek masyarakat ini termasuk norma kesopanan, yang berfungsi sebagai panduan atau aturan tentang bagaimana kita harus berinteraksi dan berperilaku terhadap orang lain. Namun, ada sesuatu yang penting diingat: norma kesopanan bersifat relatif. Lalu apa maksud dari pernyataan tersebut? Mari kita jelajahi lebih lanjut.
Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan sosial yang ditetapkan oleh masyarakat tentang bagaimana individu diharapkan berperilaku dalam berbagai situasi. Norma ini bisa mencakup berbagai aspek, termasuk cara berbicara, memberikan dan menerima, hingga mengekspresikan perasaan.
Sebagai contoh, dalam banyak budaya, mengucapkan “terima kasih” setelah menerima sesuatu adalah norma kesopanan. Hal ini menunjukkan apresiasi dan penghargaan terhadap individu lain yang telah memberikan sesuatu.
Norma Kesopanan Bersifat Relatif
Setiap masyarakat dan budaya memiliki norma kesopanan yang berbeda-beda dan ini membuat proses interaksi sosial menjadi kompleks. Oleh karena itu, norma kesopanan sering disebut sebagai konsep yang relatif, berdasarkan pada latar belakang sosial dan budaya masing-masing individu.
Berdasarkan konteks budaya tertentu, apa yang dianggap sopan di satu tempat mungkin dianggap tidak sopan di tempat lain. Sebagai contoh, dalam beberapa budaya adalah norma untuk tidak membuat kontak mata secara langsung dengan orang yang lebih tua atau dalam posisi otoritas. Sementara itu, dalam budaya lain, kontak mata dianggap sebagai tanda rasa hormat dan kejujuran.
Hal ini semakin menegaskan bahwa tidak ada universalitas dalam norma kesopanan. Faktanya, apa yang dianggap sopan atau tidak, banyak dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk budaya, sejarah, pendidikan, dan situasi sosial tertentu.
Dengan memahami bahwa norma kesopanan bersifat relatif, kita dapat lebih baik dalam berinteraksi dengan individu dari berbagai latar belakang budaya dan sosial. Hal ini tidak hanya membantu membangun hubungan yang lebih baik, tetapi juga menciptakan kesadaran dan penghargaaan yang lebih mendalam terhadap keragaman budaya dan sosial.
Kesimpulan
Setiap masyarakat memiliki norma dan aturan sendiri yang menjelaskan cara berinteraksi dan berperilaku yang sopan. Namun, yang penting untuk dimengerti adalah bahwa norma kesopanan ini berbeda di setiap budaya dan bahkan dalam masyarakat itu sendiri, yang secara efektif membuatnya bersifat relatif. Dengan mengakui dan memahami keragaman ini, kita dapat berinteraksi lebih efektif dan hormat dengan orang lain, terlepas dari latar belakang mereka.
Jadi, jawabannya apa? Norma kesopanan adalah konsep yang relatif dan unik untuk setiap individu dan masyarakat. Selalu ada konteks budaya dan sosial yang harus dipertimbangkan ketika berbicara tentang apa yang dianggap sopan atau tidak.