Perubahan, entah itu sosial atau budaya, adalah bagian integral dari evolusi masyarakat. Tetapi ada perbedaan dramatis antara dua konsep ini. Sementara, perubahan sosial bisa terjadi dengan cepat dan mudah, perubahan kebudayaan cenderung butuh waktu yang lebih lama dan lebih sulit untuk dilakukan. Ada banyak alasan mengapa ini terjadi.
Tumpukan Kebudayaan
Budaya adalah pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, dan kemampuan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Biasanya, budaya dipertahankan melalui pembelajaran dan pengajaran. Ini mempengaruhi bagaimana kita melihat dunia, berinteraksi dengan orang lain, dan bahkan bagaimana kita berpikir tentang diri kita sendiri. Karena budaya sangat terintegrasi dalam identitas seseorang, maka lebih sulit untuk mengubah budaya.
Perlawanan terhadap Perubahan
Masyarakat sangat menentang perubahan budaya karena mereka melihatnya sebagai ancaman terhadap identitas dan warisan mereka. Mereka sering kali melawan ide-ide baru dan berbeda, dan menentang pelanggaran terhadap tradisi dan nilai-nilai mereka. Perlawanan ini membuat perubahan budaya menjadi sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk terjadi.
Keseragaman Budaya
Berbeda dengan aspek sosial, budaya memiliki keseragaman yang sangat kuat. Nilai dan norma dalam budaya cenderung seragam di seluruh anggota masyarakat tertentu. Keseragaman ini menambah rintangan dalam perubahan budaya karena perubahan kecil pada satu aspek budaya dapat memiliki dampak signifikan pada budaya secara keseluruhan.
Kesimpulan
Perubahan sosial dapat terjadi lebih cepat dan lebih mudah daripada perubahan budaya karena perubahan sosial tidak selalu memerlukan perubahan besar dalam nilai, kepercayaan, atau tindakan individu dan masyarakat. Sementara itu, perubahan budaya melibatkan perubahan yang lebih mendalam dan pada dasarnya merubah seluruh masyarakat. Dengan demikian, perubahan budaya tentu saja lebih sulit dan lambat untuk terjadi dibandingkan perubahan sosial.