Perang Dingin yang berlangsung selama hampir setengah abad (1945-1991) antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan sekutu masing-masing, adalah sebuah peristiwa yang mengguncang dunia. Dalam kondisi global yang penuh ketegangan ini, bangsa Indonesia memainkan peran yang cukup signifikan dalam upaya meredakan ketegangan dan menciptakan perdamaian dunia.
Membentuk Non-Blok
Salah satu langkah penting Indonesia adalah ikut serta dalam pendirian gerakan Non-Blok. Gerakan Non-Blok diinisiasi oleh beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, India, Mesir, Ghana, dan Yugoslavia pada 1961. Gerakan ini adalah jawaban atas blok politik yang dibentuk oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin.
Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, memainkan peran penting dalam pembentukan Gerakan Non-Blok, dengan prinsip utamanya adalah menjaga kedaulatan dan kemerdekaan politik dalam kasus agresi kolonial, neokolonial, dan imperialisme dalam semua bentuknya. Tujuannya adalah untuk menetralisir eskalasi Perang Dingin dengan menciptakan keseimbangan kekuatan dunia ketiga yang independen.
Konferensi Asia-Afrika
Selain itu, Indonesia juga menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 di Bandung. Konferensi ini berupaya untuk memperkuat kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika serta memperjuangkan penyelesaian perselisihan secara damai, baik yang terjadi antara negara-negara di Asia dan Afrika maupun dengan other pihak dari luar benua tersebut. Konferensi ini juga mempromosikan prinsip dasar perdamaian dan kerjasama internasional, seperti menciptakan suasana yang kondusif untuk perdamaian dunia lepas dari ikatan blok politik Perang Dingin.
Diplomasi Kultural
Di era Perang Dingin, Indonesia juga gencar melakukan diplomasi kultural sebagai bagian dari upaya mempromosikan kerjasama dan perdamaian internasional. Dipandu oleh semangat “Bhinneka Tunggal Ika” atau “kesatuan dalam keberagaman”, Indonesia menunjukkan komitmennya terhadap kerjasama internasional melalui berbagai pertukaran budaya dan pelibatan aktif dalam organisasi internasional seperti UNESCO.
Secara keseluruhan, peran aktif Indonesia tidak hanya mencerminkan komitmen bangsa ini terhadap perdamaian dan kerjasama internasional, tapi juga posisinya yang strategis sebagai negara penting di dunia ketiga. Upaya Indonesia dalam meredakan ketegangan Perang Dingin menegaskan pentingnya dialog dan diplomasi dalam mendorong stabilitas dan perdamaian dunia.