Revolusi di Cina adalah salah satu kejadian penting dalam sejarah yang membawa Cina menuju sistem pemerintahan komunis. Berikut ini adalah ringkasan kronologi terjadinya revolusi.
- Akhir Dinasti Qing (1890-1911) – Era ini menandai turunnya Dinasti Qing, yang merupakan dinasti terakhir dalam sejarah Cina. Dekade terakhir berakhir dengan Pergerakan Reformasi Seratus Hari tahun 1898, rumusan wawasan modernisasi, tetapi dihentikan oleh Pemberontakan Boxer.
- Revolusi Xinhai (1911-1912) – Revolusi dimulai untuk mewujudkan sistem pemerintahan republik dan mengakhiri sistem monarki. Pemberontakan Wuchang pada Oktober 1911 memicu revolusi yang kemudian berakhir dengan pendirian Republik Cina pada tahun 1912.
- Era Perang Saudara (1927-1949) – Jangka waktu ini melihat perjuangan antara Kuomintang (Partai Nasionalis Cina) dan Partai Komunis Cina (PKC). Meskipun sempat ada kerja sama antara kedua partai tersebut untuk mengoposisi pemerintahan Jepang selama perang dunia ke-2, pertempuran berlanjut setelah perang berakhir.
- Pendirian Republik Rakyat Cina (1949) – Konflik antara Kuomintang dan PKC akhirnya berakhir dengan kemenangan bagi PKC. Pada tanggal 1 Oktober 1949, Mao Zedong, yang kemudian menjadi ketua PKC, mendeklarasikan berdirinya Republik Rakyat Cina, tanda dimulainya era komunis di Cina.
- Revolusi Budaya (1966-1976) – Dalam upaya untuk memperkuat ideologi komunis dan untuk menegakkan aturannya, Mao meluncurkan Revolusi Budaya. Periode ini ditandai dengan penekanan keras terhadap unsur-unsur tradisional dan kuno Cina.
Jadi, jawabannya apa? Secara singkat, revolusi di Cina melibatkan jatuhnya Dinasti Qing, perjuangan antara Kuomintang dan Partai Komunis Cina, berdirinya Republik Rakyat Cina, dan akhirnya pelaksanaan Revolusi Budaya oleh Mao Zedong. Semua ini berlangsung dalam rentang waktu lebih dari setengah abad yang penuh perjuangan dan perubahan.
