Sebagai negara yang pernah dalam masa penjajahan selama lebih dari tiga abad, strategi-strategi yang digunakan oleh pemerintah kolonial di Indonesia sungguh bervariasi dan kompleks. Dengan tujuan utama untuk menguasai wilayah dan memperoleh sumber daya, pemerintah kolonial menyusun beragam strategi yang mencakup sistem pemerintahan, ekonomi, sosial budaya, dan militer. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.
Strategi Sistem Pemerintahan
Pada awal-awal penjajahan, Belanda mengadopsi sistem pemerintahan langsung. Namun, mereka kemudian beralih ke sistem indirect rule atau pemerintahan tidak langsung, yaitu dengan memanfaatkan struktur pemerintahan tradisional yang sudah ada. Kebijakan ini secara umum dikenal sebagai ”Politik Etis”. Dengan cara ini, Belanda dapat menghemat sumber daya mereka dan menguasai penduduk pribumi melalui pemimpin lokal.
Strategi Ekonomi
Strategi ekonomi yang diterapkan para kolonial di Indonesia sangat berkaitan dengan eksploitasi sumber daya alam. Salah satu kebijakan penting adalah system tanam paksa atau “Cultuurstelsel”, yang diterapkan pada tahun 1830-an. Dengan sistem ini, penduduk diwajibkan menanam komoditas tertentu (seperti kopi, tebu, tembakau) yang selanjutnya dijual ke Belanda dengan harga rendah. Hasil sistem ini memperkaya Belanda namun mengakibatkan kemiskinan dan kelaparan massal di Indonesia.
Strategi Sosial Budaya
Belanda juga menerapkan politik pendidikan, di mana mereka membatasi akses pendudikan bagi penduduk pribumi. Belanda berusaha menjaga agar penduduk pribumi tidak mendapatkan pendidikan yang layak agar mudah dikendalikan. Namun, mereka juga membiarkan beberapa pribumi mendapatkan pendidikan guna menciptakan golongan elite yang bisa menjadi antar muka dengan masyarakat pribumi.
Strategi Militer
Para kolonial juga menggunakan kekuatan militer untuk menumpas perlawanan-perlawanan yang muncul. Belanda melakukan berbagai ekspedisi militer untuk menguasai dan mempertahankan wilayah-wilayahnya di Indonesia, misalnya Ekspedisi Militer Bali dan Lombok.
Secara umum, strategi yang dilakukan pemerintah kolonial ini memiliki tujuan dan efek yang sama: memperkuat kontrol dan eksploitasi terhadap tanah, sumber daya, dan penduduk di Indonesia. Konsekuensi dari strategi ini dirasakan hingga masa kini, dan masih menjadi topik studi dan refleksi dalam memahami sejarah Indonesia.