Reaksi kimia seringkali melibatkan pertukaran serta perubahan energi termasuk perlilan energi panas. Istilah dalam kimia yang digunakan untuk menjelaskan fenomena tersebut adalah entalpi, dreprecatedsentasi dengan simbol H, adalah suatu fungsi termodinamika yang mengukur total energi suatu sistem.
Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah jenis reaksi kimia dimana energi dilepaskan ke lingkungan. Energi ini bisa berupa cahaya, suara, listrik, atau yang paling umum, panas. Hal ini dapat dicontohkan dengan proses pembakaran kayu dimana energi panas dilepaskan ke lingkungan.
Dalam konteks entalpi, reaksi eksoterm biasanya ditandai dengan perubahan entalpi (∆H) bernilai negatif. Nilai negatif ini menandakan bahwa energi (dalam hal ini panas) dipindahkan dari sistem ke lingkungan. Faktor penyebab fenomena ini adalah sistem kehilangan energi sebagai panas, sehingga energi dari sistem berkurang atau ‘kurang’ dari energi sebelumnya, oleh sebab itu nilai ∆H menjadi negatif.
Reaksi Endoterm
Sebaliknya, reaksi endoterm adalah reaksi dimana energi diserap dari lingkungan ke dalam sistem. Sebuah contoh umum adalah proses fotosintesis, dimana tumbuhan menyerap energi cahaya dari matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia.
Dalam konteks entalpi, reaksi endoterm ditandai dengan perubahan entalpi (∆H) bernilai positif. Nilai positif ini menandakan bahwa energi (misalnya dalam bentuk panas) ditransfer dari lingkungan ke dalam sistem. Karena sistem menyerap energi, maka energi di dalam sistem lebih ‘banyak’ dibandingkan sebelum reaksi berlangsung, serta mengakibatkan ∆H bernilai positif.
Dengan demikian, perbedaan nilai positif dan negatif dalam perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm adalah indikasi dari arah transfer energi. Nilai negatif menunjukkan penurunan energi dalam sistem (reaksi eksoterm), sedangkan nilai positif menandakan peningkatan energi dalam sistem (reaksi endoterm).