Seperti yang kita ketahui, kolam merupakan struktur buatan manusia yang dirancang untuk menampung air, baik untuk keperluan rekreasi seperti berenang atau pun estetika. Kolam merupakan fitur umum di berbagai taman, kediaman pribadi, taman kota, dan bahkan gedung-gedung perkantoran. Ada beberapa jenis kolam yang berbeda, berdasarkan bahan material yang digunakan dan tujuan dari pembuatannya.
Penggunaan berbagai jenis material dalam pembuatan kolam telah berevolusi seiring waktu. Sebenarnya, masih ada jenis kolam yang bagian kolamnya terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah. Kolam ini cukup populer di daerah pedesaan atau daerah yang memiliki akses terbatas ke bahan bangunan modern.
Jenis kolam ini seringkali disebut sebagai kolam semi permanen atau kolam tembok-tanah. Kolam tembok-tanah mempunyai struktur yang cukup kuat, karena tembok yang menahan tekanan air dan dasar kolam yang terbuat dari tanah memberi dasar yang stabil untuk kolam tersebut. Meskipun tidak sekuat kolam beton, kolam ini memiliki kestabilan yang cukup untuk menahan jumlah air yang besar.
Keuntungan dari kolam tembok-tanah ini adalah biayanya yang relatif murah dibandingkan dengan jenis kolam lainnya, serta proses pembuatannya yang mudah dan cepat. Sementara itu, kelemahannya adalah kolam ini membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang lebih intensif untuk mencegah kerusakan atau bocor pada tembok atau dasar kolam.
Secara umum, jenis kolam tembok-tanah mungkin lebih jarang ditemui saat ini karena penggunaan bahan yang lebih modern seperti beton dan fiberglass. Namun, kolam tembok-tanah tetap relevan di daerah-daerah tertentu dan tetap menjadi pilihan bagi sebagian orang yang ingin memiliki kolam dengan biaya yang lebih terjangkau.
