Negara kepulauan dengan Ciri Khasnya sendiri, Jepang dan Filipina, secara geografis cukup jauh dan terpisah dengan daratan utama benua Asia. Namun, pada kenyataannya, kedua negara kepulauan ini dianggap dan dikenal sebagai bagian dari benua Asia. Penyebab utama dari fenomena ini adalah akibat dari beberapa faktor penting, baik itu secara geografis, budaya maupun sejarah.
Pertama, secara geografis, meskipun Jepang dan Filipina terpisah dengan daratan benua Asia, namun keduanya berada di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara. Posisi ini membantu menghubungkan kedua negara ini dengan negara-negara lain di benua Asia.
Adanya samudra yang berfungsi sebagai penghubung antara daratan utama benua Asia dengan kedua negara kepulauan ini juga menjadi alasan historis bahwa Jepang dan Filipina berada dalam lingkup benua Asia. Samudra ini bukanlah menjadi pembatas tetapi justru menjadi jalinan yang memudahkan akses perdagangan, perpindahan penduduk, serta pertukaran kebudayaan dan pengetahuan antara kedua negara ini dengan negara-negara lain di benua Asia.
Faktor kedua adalah aspek budaya dan sejarah. Baik Jepang dan Filipina memiliki sejarah dan budaya yang dipengaruhi oleh negara-negara lain di Asia. Misalnya, budaya di Jepang banyak dipengaruhi oleh Cina dan Korea, sementara budaya Filipina sangat dipengaruhi oleh perdagangan dan interaksi dengan negara-negara Asia lainnya seperti Cina, India, dan beberapa kerajaan Melayu.
Faktor ketiga, dan yang paling penting, adalah pengakuan dari komunitas internasional. Dalam konteks geopolitik dan geososiologis, baik Jepang dan Filipina dikenal dan diakui sebagai bagian dari benua Asia.
Dengan demikian, meski secara geografis terpisah dari daratan utama benua Asia, tetapi berdasarkan faktor-faktor di atas, Jepang dan Filipina tetap dianggap sebagai bagian integral dari benua Asia. Sehingga, jelas mengapa kedua negara kepulauan ini masuk dalam kategori sebagai negara di benua Asia.