Pada dasarnya, baterai digunakan sebagai sumber daya sekaligus sumber tegangan dalam banyak aplikasi elektronik. Cara baterai disusun dalam rangkaian tertentu dapat mempengaruhi tegangan dan arus outputnya. Mari kita periksa perbandingan tegangan total saat kita menyusun tiga baterai dalam seri dibanding dua baterai dalam susunan yang sama.
Pengertian Baterai Disusun Seri
Menyusun baterai secara seri adalah ketika terminal positif satu baterai dihubungkan ke terminal negatif baterai berikutnya dan seterusnya. Singkatnya, baterai dihubungkan “ujung-ke-ujung”. Contoh yang mudah dipahami adalah ketika lampu senter menyala, baterai yang dimuat dalam senter biasanya diatur dalam susunan seri.
Tegangan dalam Baterai Disusun Seri
Ketika baterai dihubungkan dalam seri, tegangan mereka digabungkan sedangkan arus yang dilewatkan melalui rangkaian tetap konstan. Ini berarti jika Anda memiliki dua baterai 1,5 Volt yang disusun secara seri, tegangan total akan menjadi 3 Volt.
Perbandingan Tegangan: 3 Baterai vs 2 Baterai dalam Susunan Seri
Mari kita ambil contoh tiga baterai 1,5 Volt dan dua baterai 1,5 Volt yang disusun secara seri.
- Dalam kasus tiga baterai 1,5 Volt disusun seri, Anda akan menambah tegangan masing-masing untuk mendapatkan tegangan total: 1,5V + 1,5V + 1,5V = 4,5V.
- Untuk dua baterai 1,5 Volt yang disusun seri, tegangan totalnya akan menjadi: 1,5V + 1,5V = 3V.
Oleh karena itu, dengan menggunakan tiga baterai 1,5 Volt dalam rangkaian seri, tegangan total akan lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan dua baterai 1,5 Volt dalam susunan yang sama.
Kesimpulan
Dalam hal ini, menambahkan baterai ke dalam susunan seri akan meningkatkan tegangan total dari rangkaian. Secara umum, jumlah baterai dalam susunan seri dapat memberikan fleksibilitas dalam mencapai tegangan yang diinginkan untuk aplikasi tertentu. Namun, sangat penting juga untuk memahami bahwa peningkatan tegangan harus selalu sesuai dengan spesifikasi perangkat yang akan ditenagai untuk menghindari kerusakan pada perangkat tersebut.