Sekolah

Jika Anda Memberikan Soal yang Lebih Sulit atau Lebih Banyak kepada Siswa Tipe Climbers, Apakah Itu Adil? Begitu Pula Sebaliknya, Apakah Adil untuk Siswa Quitters Menyelesaikan Soal yang Sama Sulit dengan Siswa Climbers?

×

Jika Anda Memberikan Soal yang Lebih Sulit atau Lebih Banyak kepada Siswa Tipe Climbers, Apakah Itu Adil? Begitu Pula Sebaliknya, Apakah Adil untuk Siswa Quitters Menyelesaikan Soal yang Sama Sulit dengan Siswa Climbers?

Sebarkan artikel ini

Pendidikan adalah proses yang kompleks dan dinamis, dengan komponen yang saling berinteraksi: guru, siswa, dan konteks pembelajaran. Dalam mengevaluasi siswa, ada pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul: “Sebaiknya berapa banyak atau seberapa sulit soal yang diberikan kepada siswa?” dan “Apakah semua siswa seharusnya diberi soal dengan tingkat kesulitan yang sama?”

Menggunakan metafora ‘climbers’ dan ‘quitters’, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menjadi lebih spesifik dan memunculkan dilema baru. Apakah adil jika soal yang diberikan lebih sulit atau lebih banyak kepada siswa tipe ‘climbers’ yang cenderung memiliki komitmen tinggi untuk belajar dan mencapai hasil maksimal? Beberapa guru mungkin berpendapat bahwa ini adalah cara yang efektif untuk menantang dan memotivasi siswa dengan kemampuan tinggi.

Sebaliknya, apakah adil jika siswa tipe ‘quitters’ – mereka yang cenderung menyerah lebih cepat jika menghadapi kesulitan – juga diberikan soal yang sama sulitnya?

Soal yang Lebih Sulit atau Lebih Banyak untuk Climbers?

Pengembangan soal dan tugas merupakan salah satu strategi penting untuk menyesuaikan tantangan pembelajaran sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Untuk siswa tipe ‘climbers’, memberikan soal yang lebih sulit atau lebih banyak bisa menjadi pendorong yang membangun sikap positif terhadap belajar dan pengembangan potensi mereka.

Namun, untuk menjawab apakah ini adil atau tidak, bergantung pada bagaimana kita mendefinisikan ‘keadilan’ dalam pendidikan. Jika keadilan berarti memberikan apa yang diperlukan oleh setiap individu untuk berhasil, maka memberikan soal lebih sulit kepada ‘climbers’ bisa dianggap adil. Asalkan siswa tersebut mendapat dukungan yang sesuai dan tidak merasa kewalahan.

Apakah Adil untuk Siswa Quitters Menyelesaikan Soal yang Sama Sulit dengan Siswa Climbers?

Dari perspektif yang sama, untuk siswa tipe ‘quitters’, memberikan soal yang sama sulit dengan siswa ‘climers’ dapat memicu stres dan kecemasan tanpa mendukung perkembangan belajar mereka. Membandingkan kemampuan seorang siswa langsung dengan orang lain bisa berakibat buruk pada motivasi dan kepercayaan diri mereka.

Sebaliknya, dengan mendukung siswa ‘quitters’ dalam mengatasi kesulitan dan tantangan dalam pembelajaran – misalnya dengan memberikan soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda dan sesuai serta dukungan ekstra – mereka akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk belajar dan berkembang.

Jadi, Jawabannya Apa?

Soalnya adalah, kedua pendekatan ini bukanlah soal keadilan dalam arti sempit, melainkan tentang bagaimana mendukung setiap siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan kemampuan mereka. Buitu sama dengan prinsip diferensiasi, yaitu menyesuaikan pendekatan pembelajaran dan evaluasi dengan mempertimbangkan keunikan dan perbedaan setiap siswa.

Dengan demikian, jawabannya mungkin bukan soal apakah adil atau tidak, melainkan soal bagaimana kita dapat memberikan pendidikan yang paling efektif dan tepat bagi setiap siswa – baik mereka ‘climbers’ maupun ‘quitters’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *