Dalam molekul DNA, adenin (A) selalu berpasangan dengan timin (T), sedangkan guanin (G) selalu berpasangan dengan sitosin (C). Jika kita mengetahui persentase satu basa nitrogen tertentu, kita dapat menentukan persentase basa lainnya berdasarkan aturan pensatuan basa yang juga dikenal sebagai aturan Chargaff.
Aturan Chargaff
Erwin Chargaff, seorang biokimia berkebangsaan Austria, adalah orang pertama yang mengamati bahwa dalam DNA, jumlah adenin selalu sama dengan jumlah timin, dan jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin. Aturan ini dikenal sebagai aturan Chargaff dan merujuk pada fakta bahwa A = T dan G = C dalam molekul DNA. Dengan demikian, jika diketahui bahwa kadar basa nitrogen guanin adalah 40%, kita juga tahu bahwa kadar sitosin juga 40%.
Menghitung Kadar Adenin
Jika kita tahu bahwa G = C dan total kedua adalah 80% (kadar guanin 40% ditambah kadar sitosin 40%), kita dapat mengetahui bahwa total kadar adenin dan timin adalah 20%, karena total semua basa nitrogen dalam DNA harus mencapai 100%.
Dengan asumsi bahwa adenin dan timin hadir dalam jumlah yang sama (karena A = T), kita dapat membagi 20% dengan 2 untuk mendapatkan tingkat adenin dan timin masing-masing. Jadi, jika kadar guanin adalah 40%, kadar adenin dalam DNA adalah 10%.
Dalam konteks biologis, ada variasi di antara spesies yang berbeda, tetapi dalam kasus ini, kita hanya menggunakan prinsip dasar biologi molekuler dan asumsikan bahwa DNA yang kita bicarakan terdiri dari jumlah basa yang seimbang.
Penutup
Memahami komposisi basa nitrogen dalam DNA adalah kunci untuk memahami banyak aspek biologi molekuler dan genetika. Dengan mengetahui kadar satu basa, kita dapat menggunakan aturan Chargaff untuk menentukan kadar basa lainnya. Dalam kasus kadar guanin 40%, kita dapat menentukan bahwa kadar adenin adalah 10%, membantu kita mendapatkan gambaran lebih baik tentang komposisi DNA.