Dalam dunia kimia, proses elektrolisis merujuk pada metode yang digunakan untuk mencetuskan reaksi kimia melalui arus listrik. Dalam konteks ini, kita akan membahas apa yang terjadi apabila larutan natrium sulfat (Na2SO4) dielektrolisis dengan menggunakan elektroda karbon.
Proses Elektrolisis
Elektrolisis adalah proses di mana reaksi kimia terjadi dengan adanya arus listrik. Elektrolisis selalu melibatkan dua reaksi — reduksi dan oksidasi, yang terjadi secara bersamaan. Dalam proses ini, elektroda positif disebut anode dan elektroda negatif disebut katode.
Jika Larutan Na2SO4 Dielektrolisis Dengan Elektroda Karbon, Reaksi yang Terjadi Pada Anode Adalah…
Anode pada proses elektrolisis bertindak sebagai tempat terjadinya reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi hendaknya melibatkan pemisahan elektron dari suatu molekul atau ion, yang kemudian dilepaskan ke dalam larutan elektrolit dan mengalir melalui rangkaian listrik.
Saat larutan Na2SO4 dielektrolisis dengan menggunakan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada anode adalah oksidasi air menjadi oksigen dan proton, bukan oksidasi ion sulfat menjadi belerang. Hal ini karena potensial penghentian oksigen lebih rendah dibandingkan dengan potensial penghentian belerang. Dengan asumsi bahwa proses berjalan di bawah kondisi netral dan termasuk fase gas pada suhu kamar, reaksi tersebut bisa ditulis seperti berikut:
2H2O(l) -> O2(g) + 4H+(aq) + 4e-
Kesimpulan
Pada elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektroda karbon, reaksi yang terjadi pada anode adalah oksidasi air menjadi oksigen dan ion hidrojen. Dengan menerapkan pengetahuan kita tentang konsep oksidasi dan reduksi, kita dapat lebih memahami apa yang terjadi pada level molekuler saat larutan dielektrolisis.
Jadi, jawabannya apa? Reaksi yang terjadi pada anode saat larutan Na2SO4 dielektrolisis dengan elektroda karbon adalah oksidasi air menjadi oksigen dan ion hidrojen.
