Untuk menjawab pertanyaan ini, kita pertama-tama harus memahami dasar-dasar bagaimana reproduksi dan pewarisan genetik berlangsung. Dalam proses reproduksi, terdapat dua jenis sel yang terlibat, yang dikenal sebagai gamet: sel sperma dan sel telur. Gamet ini diproduksi melalui proses pembelahan sel yang disebut meiosis.
Setiap organisme memiliki jumlah set kromosom spesifik yang terkandung dalam setiap sel tubuhnya. Dengan konsep ini kita tahu bahwa kromosom dalam sel tubuh suatu individu (disebut sel somatik) pasti berpasangan (diploid). Sebaliknya, dalam sel gamet (sperma dan telur), pasangan kromosom itu dipisahkan sehingga mereka memiliki setengah jumlah kromosom yang ada di sel tubuh. Sel sperma dan sel telur ini disebut haploid.
Jadi, jika kita tahu bahwa sel sperma individu mengandung 24 kromosom, kita dapat melipatgandakan jumlah ini untuk mencari tahu berapa banyak kromosom yang ada dalam sel tubuh individu tersebut. Karena sel sperma haploid memiliki setengah dari total jumlah kromosom dalam sel tubuh (diploid), maka kita dapat menggandakan 24 dengan 2 untuk mendapatkan jawabannya.
Jadi, jika sel spermatozoa suatu individu mengandung 24 kromosom, maka sel tubuh individu tersebut mengandung kromosom sebanyak 48.