Integritas merupakan sebuah nilai penting yang harus ditanamkan dan dikuasai oleh seorang profesional, terutama dalam dunia kerja yang semakin kompleks dan kompetitif. Seorang ahli pembangun integritas memiliki tanggung jawab penting untuk memastikan bahwa individu dan organisasi berperilaku etis dan bertanggung jawab. Dalam artikel ini, kita akan membahas jumlah unit kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang ahli pembangun integritas, serta kompetensi yang harus mereka miliki.
Seorang ahli pembangun integritas harus memiliki kemampuan untuk mengenali, mengukur, dan membina pengembangan integritas dalam berbagai bidang. Untuk mencapai tujuan ini, seorang ahli harus dikuasai sejumlah unit kompetensi. Setelah analisis yang cermat, jumlah unit kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang ahli pembangun integritas adalah:
1. Pemahaman Etika dan Integritas
Seorang ahli harus mampu memahami konsep etika dan integritas serta bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Mereka juga harus mengetahui perbedaan antara perilaku etis dan tidak etis serta dampaknya terhadap individu dan organisasi.
2. Penilaian Risiko
Ahli pembangun integritas harus mampu mengidentifikasi dan menilai risiko yang dapat mempengaruhi integritas suatu organisasi. Hal ini mencakup risiko yang bersumber dari dalam, seperti perilaku buruk oleh karyawan, atau risiko eksternal, seperti keterlibatan dengan pemasok yang tidak etis.
3. Pengembangan Kebijakan dan Prosedur
Seorang ahli harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur yang efektif untuk mendorong integritas. Hal ini termasuk menyusun kode etik dan pedoman yang jelas dan mudah diikuti, serta memastikan bahwa mereka diterapkan secara konsisten di seluruh organisasi.
4. Pelatihan dan Edukasi
Ahli pembangun integritas harus mampu merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program pelatihan dan edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang integritas di antara karyawan dan manajemen.
5. Monitoring dan Audit
Seorang ahli harus memiliki kemampuan untuk melakukan monitoring dan audit terhadap praktik integritas dalam organisasi. Hal ini termasuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan serta melacak kemajuan dalam peningkatan integritas organisasi.
6. Investigasi dan Penegakan
Ahli pembangun integritas harus mampu menginvestigasi tuduhan pelanggaran integritas dan menegakkan tindakan yang tepat jika diperlukan. Hal ini mencakup menyelidiki insiden, mengumpulkan bukti, dan bekerja sama dengan pihak berwenang yang relevan jika diperlukan.
7. Komunikasi dan Keterlibatan Stakeholder
Seorang ahli harus mampu berkomunikasi secara efektif tentang pentingnya integritas dan program yang dijalankan oleh organisasi. Hal ini mencakup keterlibatan dengan pihak eksternal, seperti regulator, pemasok, dan pelanggan, serta memastikan bahwa informasi relevan disajikan dengan cara yang benar.
Dengan menguasai ketujuh unit kompetensi ini, seorang ahli pembangun integritas akan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memastikan bahwa individu dan organisasi berperilaku etis dan bertanggung jawab. Dalam jangka panjang, hal ini akan mendorong keberhasilan organisasi, meningkatkan reputasi, dan memastikan bahwa mereka tetap beroperasi dalam batas-batas hukum dan regulasi yang berlaku.