Pendidikan merupakan jembatan antara kesenjangan pemahaman dan penerapan nilai-nilai esensial dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, pendidikan berfungsi sebagai alat yang memerdekakan individu dari pemikiran sempit dan memfasilitasi keterampilan kritis, serta membentuk profil pelajar Pancasila. Tujuan ini hanyalah bisa dicapai melalui pemahaman yang mendalam tentang filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan.
Filosofi dan Prinsip Pendidikan yang Memerdekakan
Filosofi pendidikan merupakan ideologi dasar yang menjadi landasan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan mencakup prinsip-prinsip pendidikan yang memandu praktik pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada pelajar dalam hal pemikiran, ekspresi dan tindakan. Ini berarti pendidikan harus mendorong pembelajaran mandiri, inibisial, kreativitas, dan penemuan pribadi sebagai bagian integral dari proses pembelajaran.
Profil Pelajar Pancasila
Profil pelajar Pancasila berisi interpretasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan ini adalah menciptakan individu-individu yang dapat menerapkan prinsip-prinsip dasar Pancasila, yang mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Kaitan antara keduanya
Dalam konteks pendidikan yang memerdekakan, prinsip-prinsip pendidikan digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang memberikan ruang dan kebebasan bagi pelajar untuk berfikir secara mandiri, mengekspresikan diri dan bertindak atas dasar pemikiran propresifnya. Aplikasi dari filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan ini pada akhirnya digunakan untuk membentuk profil pelajar Pancasila.
Penerapan prinsip pendidikan yang memerdekakan dalam bentuk pembelajaran mandiri dan berorientasi pada masalah dapat membangun pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, pendidikan yang memerdekakan ini dapat menjadi alat yang estrategis dalam membentuk profil pelajar Pancasila.
Melahirkan profil pelajar yang menginternalisasi nilai-nilai Pancasila memerlukan sebuah format pendidikan yang mendorong kebebasan intelektual dan memberikan ruang untuk interaksi dan percakapan yang demokratis. Disinilah makna sejati pendidikan yang memerdekakan diwujudkan, yaitu penanaman semangat Pancasila dalam diri pelajar melalui pendekatan pengajaran yang menjunjung tinggi keadilan sosial, kebebasan berpikir, dan menghargai kepemilikan individual.
Jadi, jawabannya apa? Pertanyaan ini diajukan untuk menantang peran kita sebagai bagian dari sistem pendidikan. Jawabannya terletak pada bagaimana kita bisa menerapkan filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan untuk mencapai tujuan pendidikan membentuk pelajar Pancasila. Penggunaan pendekatan pedagogis yang benar dapat melahirkan individu-individu muda yang bukan hanya memahami nilai-nilai Pancasila, tetapi juga bisa melaksanakannya dalam tindakan mereka sehari-hari.