Kalor memiliki peranan penting dalam perubahan wujud suatu benda. Dalam ilmu fisika, perubahan wujud benda atau disebut juga fase dapat dipengaruhi oleh kalor atau panas yang diterapkan atau dilepaskan oleh suatu benda tersebut. Ada tiga jenis perubahan wujud yang umumnya terjadi, yaitu fase padat, cair, dan gas.
Perubahan wujud tersebut dapat terjadi akibat proses penyerapan atau pelepasan kalor yaitu:
1. Pemanasan
Benda padat ketika dipanaskan akan menerima kalor yang akan membuat molekul-molekul benda tersebut bergetar dengan lebih kuat. Hal ini akan mengurangi daya tarik antar molekul dan memungkinkan mereka untuk bergerak lebih bebas hingga mencapai tahap dimana benda tersebut berubah dari fase padat menjadi fase cair. Proses ini disebut pembekuan.
Pada suhu yang lebih tinggi, molekul-molekul dalam fase cair tersebut akan menerima lebih banyak energi dari kalor, mengurangi daya tarik intermolekular hingga mencapai titik di mana molekul dapat bergerak dengan bebas total dan fase berubah menjadi gas. Proses ini disebut penguapan.
2. Pendinginan
Proses penurunan suhu atau pendinginan dapat merubah wujud benda dari gas menjadi cair atau dari cair menjadi padat. Benda dalam fase gas saat didinginkan akan lepas kalor hingga daya tarik antar molekul bertambah kuat, menyebabkan benda berubah menjadi fase cair. Proses ini dikenal sebagai kondensasi.
Benda cair yang terus didinginkan sampai ke titik beku akan lepas lebih banyak kalor hingga daya tarik antarmolekul cukup kuat untuk mempertahankan bentuk tetap dan berubah menjadi padat. Proses ini dikenal sebagai pembekuan.
Penerimaan dan pelepasan kalor ini merupakan syarat utama bagi setiap benda untuk berubah wujud. Proses ini tak hanya terjadi pada skala mikro seperti dalam laboratorium tetapi juga terjadi dalam fenomena alam sehari-hari, seperti siklus air hujan dan salju.
3. Sublimasi dan Deposisi
Selain proses-proses di atas, ada dua perubahan wujud lain yang melibatkan kalor, yaitu sublimasi dan deposisi.
Sublimasi terjadi ketika benda padat berubah langsung menjadi gas tanpa melewati fase cair. Contohnya adalah saat salju atau es kering berubah menjadi uap air. Proses ini memerlukan energi atau kalor dalam jumlah besar.
Deposisi adalah kebalikan dari sublimasi, yaitu ketika gas berubah langsung menjadi padat tanpa melewati fase cair. Proses ini mengeluarkan banyak kalor dan umumnya terjadi dalam kondisi suhu sangat rendah.
Di atas adalah penjelasan lengkap bagaimana kalor membantu dalam proses perubahan wujud suatu benda. Pada dasarnya, adanya kalor dapat membuat suatu benda berubah dari satu fase ke fase lainnya+.