Setiap bahasa memiliki aturan dan aturan tata bahasa tertentu yang harus dipatuhi agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Di dalam bahasa Indonesia, terdapat dua jenis kalimat yaitu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Perbedaannya terletak pada bagaimana pembicaraan atau dialog tersebut disampaikan. Kalimat langsung biasanya ditulis seperti apa adanya, biasanya dalam bentuk dialog atau kutipan langsung. Sementara itu, kalimat tidak langsung adalah kalimat yang merangkum pembicaraan atau dialog tersebut dengan cara lain.
Dalam kasus “Kapan buku ceritaku akan kamu kembalikan, tanya Dion kepada Abi,” kita dapat merubahnya menjadi kalimat tidak langsung. Kalimat tidak langsung ini tidak menggunakan kata-kata yang sama seperti yang diucapkan oleh Dion, melainkan merangkumnya menjadi suatu kalimat baru dengan maksud yang sama.
Berikut adalah kalimat tidak langsung dari kalimat langsung tersebut:
“Dion bertanya kepada Abi kapan ia akan mengembalikan buku ceritanya.”
Dalam kalimat tidak langsung tersebut, kita masih bisa mendapatkan makna yang sama dengan kalimat langsungnya, tetapi tanpa menggunakan dialog atau kata-kata yang sama persis. Perlu diperhatikan juga bahwa dalam kalimat tidak langsung, tenses (waktu) dan pronoun (kata ganti) sering berubah sesuai dengan konteks kalimatnya.
Penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung ini sering kita temukan dalam penulisan berita, artikel, cerita, atau sastra. Masing-masing memiliki kekuatan tersendiri dalam menyampaikan pesan, sehingga penggunaannya harus disesuaikan dengan konteks dan tujuan penulisannya.
Jadi, pengetahuan tentang perbedaan dan aplikasi kalimat langsung dan kalimat tidak langsung ini sangat penting, terutama bagi kamu yang ingin meningkatkan kemampuan menulis dan berbahasa Indonesia lebih baik dan efektif lagi.
