Dalam dunia kerja, karakteristik individu memiliki pengaruh penting dalam menentukan unjuk kerja yang efektif atau superior. Karakteristik ini mencakup berbagai aspek, seperti keterampilan, pengetahuan, sikap, kepribadian, dan berbagai fitur lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja individu dalam tugas mereka. Secara umum, kategori tersebut merupakan pengertian dari “Kompetensi”.
Kompetensi, dalam konteks kerja, merujuk pada keseluruhan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang digunakan individu untuk melaksanakan pekerjaannya secara efektif. Ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada, pemahaman mendalam tentang pekerjaan atau disiplin ilmu terkait, kemampuan teknis, kemampuan interpersonal, dan bahkan ciri-ciri kepribadian yang mungkin berdampak pada unjuk kerja individu. Kompetensi bukan saja menentukan unjuk kerja seorang individu, tetapi juga potensi mereka untuk berkembang dan berhasil dalam jabatan tertentu.
Karakteristik pokok seseorang yang berhubungan dengan unjuk kerja yang efektif atau superior mencerminkan kompetensi yang mereka miliki. Kompetensi ini dapat berupa kompetensi teknis atau hard skills, seperti pengetahuan dan keterampilan terkait dengan domain kerja tertentu, atau bisa juga berupa kompetensi perilaku atau soft skills, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan penyelesaian masalah.
Misalnya, seorang inovator mungkin menunjukkan kompetensi superior dalam berpikir secara kreatif dan menyelesaikan masalah kompleks, sementara seorang manajer proyek mungkin harus menunjukkan kompetensi efektif dalam mengatur dan mengkoordinasikan tim. Dengan demikian, pengembangan dan pemanfaatan kompetensi ini menjadi kunci dalam mencapai unjuk kerja yang efektif atau superior.
Oleh karena itu, kompetensi adalah “karakteristik pokok seseorang yang berhubungan dengan unjuk kerja yang efektif atau superior pada jabatan tertentu”. Menyadari dan mengembangkan kompetensi ini dapat membantu organisasi dan individu mencapai hasil yang optimal dan bahkan superior dalam berbagai peran dan jabatan.