Sosial

Karya Sastra Anu Lobana Opat Jajar Diwangun Ku Cangkang Jeung Eusi Disebutna

×

Karya Sastra Anu Lobana Opat Jajar Diwangun Ku Cangkang Jeung Eusi Disebutna

Sebarkan artikel ini

Karya sastra adalah cerminan dari suatu jaman dan masyarakat. Berbicara tentang karya sastra, kita dikenalkan kepada berbagai jenis dan bentuknya termasuk salah satu bentuk karya sastra unik dari tanah Pasundan, yaitu “Anu Lobana Opat Jajar Diwangun Ku Cangkang Jeung Eusi Disebutna”.

Anu Lobana Opat Jajar

Istilah “Anu Lobana Opat Jajar” merujuk kepada sastra seorang penulis yang menciptakan karya dalam format tertentu. Hal ini beraneka ragam dalam struktur dan bentuk, menyesuaikan diri dengan tujuan dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Referensi “Lobana Opat Jajar” merujuk pada sastra yang dalam bentuknya terdiri dari empat baris atau dikenal juga dengan bentuk pantun. Pantun merupakan salah satu bentuk sastra lisan Nusantara yang mempunyai ciri khas antara lain terdiri atas empat larik dan memiliki rima yang akhir.

Diwangun Ku Cangkang Jeung Eusi

“Diwangun Ku Cangkang Jeung Eusi” pada dasarnya mengandung artian dibangun atau dibentuk oleh dua elemen, yakni cangkang dan eusi. Cangkang menunjuk pada bentuk atau struktur permukaan, sementara eusi merujuk pada inti atau isi yang ada di dalamnya. Hal ini bisa diartikan bahwa sastra Nusantara, dalam hal ini, pantun, memiliki struktur yang terdiri dari bagian luar (sampiran) dan bagian dalam (isi). Sampiran biasanya berkaitan dengan alam atau lingkungan sekitar, sedangkan isi adalah pesan moral atau tujuan pantun itu sendiri.

Konsep ini mengungkap bagaimana karya tersebut dibentuk dengan kombinasi antara bentuk dan isi. Bentuk naskah digambarkan dalam karakteristik fisik seperti penampilan, struktur, gaya penulisan, dan elemen lain. Sedangkan, isi melibatkan ide, tema, cerita, pesan, dan segala hal yang penulis ingin sampaikan.

Karya sastra, seperti pantun, tidak hanya diciptakan untuk dinikmati keindahannya namun juga berfungsi sebgai media penyampaian ide dan pesan. Pada akhirnya, “Anu Lobana Opat Jajar Diwangun Ku Cangkang Jeung Eusi” merepresentasikan bagaimana seorang penulis menciptakan karya sastra dengan pendalaman pada bentuk dan isi.

Jadi, jawabannya apa? Dari penjelasan ini, kita dapat memahami bahwa “Karya Sastra Anu Lobana Opat Jajar Diwangun Ku Cangkang Jeung Eusi Disebutna” merujuk pada karya sastra, khususnya pantun, yang dibentuk oleh dua elemen esensial, yakni bentuk atau struktur (cangkang) dan isi atau pesan (eusi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *