Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional Indonesia, memiliki potensi yang besar untuk menjadi bahasa internasional, khususnya di kawasan ASEAN. Menariknya, ada banyak negara ASEAN yang telah menggunakan Bahasa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan bahkan pendidikan. Tidak hanya di Indonesia, penggunaan bahasa ini telah meluas hingga ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam dan bahkan jauh ke Australia.
Bahasa Indonesia di Negara-Negara ASEAN
Di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, Bahasa Indonesia telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Faktanya, bahasa ini bisa dengan mudah ditemukan dalam penggunaan sehari-hari di negara-negara ini. Dalam konteks ini, Bahasa Indonesia bukan hanya sekadar bahasa, tetapi juga menunjukkan hubungan erat dan interaksi yang kuat antara warga negara-negara tersebut.
Di Vietnam, Bahasa Indonesia menikmati kedudukan yang sebanding dengan Bahasa Inggris. Ini menunjukkan betapa signifikannya Bahasa Indonesia di mata masyarakat Vietnam. Bahkan, kemampuan untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia bisa menjadi nilai tambah bagi warga Vietnam dalam berbagai sektor.
Bahasa Indonesia di Australia
Terlepas dari ASEAN, perlu diakui bahwa Bahasa Indonesia juga mendapat tempat penting di Australia, di mana bahasa ini dijadikan sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA. Ini menjadi bukti bahwa Bahasa Indonesia telah diakui secara internasional.
Berdasarkan berbagai fakta di atas, jelas bahwa Bahasa Indonesia telah mendapatkan pengakuan dan penggunaan yang luas di kawasan ASEAN dan bahkan di luar kawasan ini. Jadi, sudah sewajarnya jika Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa internasional di kawasan ASEAN.
Kata Hubung Penegasan Ulang Tesis
Mengevaluasi teks di atas, kita dapat melihat bahwa kata hubung yang digunakan sebagai penanda penegasan ulang tesis adalah “Jadi”. Kata ini digunakan untuk menegaskan kembali titik yang telah dijabarkan sebelumnya, atau dengan kata lain, merangkum argumen dan mengarahkan pembaca kembali pada tesis utama, yaitu bahwa Bahasa Indonesia sudah sewajarnya dijadikan sebagai bahasa internasional di kawasan ASEAN.