Diskusi

Keadaan Masyarakat Samudra Pasai Dapat Diketahui dari Catatan Perjalanan yang Ditulis oleh Siapa?

×

Keadaan Masyarakat Samudra Pasai Dapat Diketahui dari Catatan Perjalanan yang Ditulis oleh Siapa?

Sebarkan artikel ini

Kerajaan Samudra Pasai terletak di wilayah Aceh, pulau Sumatera di Indonesia. Kerajaan ini terkenal sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam di wilayah Nusantara pada periode 13-15 M. Kondisi dan kehidupan masyarakat pada periode ini dapat kita ketahui melalui catatan perjalanan yang ditulis oleh beberapa pelancong dan penjelajah terkenal. Bagaimana keadaan masyarakat dapat diketahui dari catatan-catatan ini?

Ibu Kota Darussalam

Samudra Pasai adalah kerajaan maritim perdana dan pelopor lahirnya negeri-negeri Islam di Nusantara. Menurut catatan perjalanan Ibnu Batutah, seorang penjelajah dan penulis catatan perjalanan asal Maroko, ibu kota kerajaan Samudra Pasai adalah Darussalam. Darussalam adalah pusat kerajaan yang penting dan menonjol dalam perkembangan perdagangan di wilayah tersebut.

Catatan Ibnu Batutah

Ibnu Batutah, lahir pada tahun 1304 M di Tangier, Maroko, adalah seorang penjelajah Muslim yang melakukan perjalanan ke seluruh penjuru dunia Islam dan beberapa wilayah non-Muslim. Perjalanannya ke Samudra Pasai didokumentasikan dalam bukunya “Tuhfatunnuzzar fi Gharaib Al Amsar wa Ajaib Al Asfar” yang merupakan catatan penting tentang kondisi sosial dan politik di Samudra Pasai.

Menurut catatan Ibnu Batutah, Samudra Pasai adalah kerajaan yang makmur, dengan pemerintah yang adil dan rakyat yang religius. Ia juga mencatat bahwa kehidupan sosial masyarakat Samudra Pasai didominasi oleh Muslim, di mana syariat Islam diterapkan dan dihormati.

Catatan Marco Polo

Marco Polo, penjelajah dan pedagang berkebangsaan Italia, juga mencatat penjelajarannya ke Sumatera antara 1292-1295 M, yang kemudian dibukukan dalam “Il Milione”. Dalam catatannya, Polo mencatat bahwa Samudra Pasai adalah pusat perdagangan lada yang penting dan dia juga berkomentar tentang kaya raya dan kemakmuran kerajaan tersebut.

Catatan Ma Huan

Penjelajah lainnya, Ma Huan yang merupakan seorang penulis dan anggota ekspedisi Zheng He, juga mencatat observasinya tentang pemukiman dan kehidupan masyarakat di Samudra Pasai dalam karyanya “Ying-Yai Sheng-Lan”.

Ma Huan menulis tentang kondisi masyarakat Samudra Pasai yang memiliki sistem hukum yang tersusun baik dengan hukum pidana dan perdata yang merujuk pada hukum Islam. Dia juga mencatat keberadaan pasar yang ramai dengan berbagai jenis barang dagangan dan sistem pendidikan yang mapan.

Dalam kesimpulannya, catatan perjalanan dari Ibnu Batutah, Marco Polo, dan Ma Huan merupakan sumber informasi yang berharga tentang kehidupan masyarakat di Kerajaan Samudra Pasai. Catatan-catatan tersebut memberikan gambaran tentang kondisi politik, ekonomi, dan sosial pada masa itu. Jadi, keadaan masyarakat Samudra Pasai dapat diketahui dari catatan perjalanan yang ditulis oleh Ibnu Batutah, Marco Polo, dan Ma Huan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *