Bagi sebagian besar dari kita, keberhasilan yang telah kita raih sampai hari ini tidak datang dengan tiba-tiba atau gampang. Bukannya datang seolah-olah tanpa kerja keras, keberhasilan kita adalah buah dari pengorbanan, pendidikan, dan bimbingan yang kita terima dari orang tua dan guru kita sepanjang hidup kita.
Sebagai pencetak generasi sesudahnya, peran orang tua dan guru sangat vital dalam membentuk karakter dan mencapai keberhasilan dalam hidup kita. Pendidikan yang kita terima darinya adalah lebih dari sekedar pengetahuan ilmiah; itu diisi dengan tantangan dan pelajaran pribadi yang membentuk pandangan kita tentang dunia dan tempat kita di dalamnya.
Pendidikan yang mereka berikan kepada kita, sungguh sangat berarti. Di antara kita semua, sungguh, tidak ada darah yang lebih tebal dibandingkan dengan darah mereka yang mengalir di tubuh kita. Darah ini menjadi penguat dan penyegar bagi hidup kita.
Kasih sayang mereka juga, bagaikan butiran-butiran mutiara yang tak ternilai harganya yang mereka tumpahkan kepada kita. Mereka membantu kita melihat bahwa kita layak mendapatkan berkat-berkat ini yang telah kita raih dalam hidup kita; bahwa kita pantas merasakan manisnya keberhasilan setelah melalui perjuangan yang berat.
Kita semua memiliki hutang budi yang besar kepada mereka. Dalam upaya untuk membayar hutang budi tersebut, kita harus tak lupa untuk berdoa dan memohon kepada Tuhan. “Tuhan, beri kami kesempatan untuk berbakti kepada orang tua dan guru kami. Berikan kami keberanian untuk bersimpuh dipangkuannya, untuk meminta maaf dan do’a ibu dan bapak kami.”
Namun, meski kita mungkin telah berhasil, kita harus senantiasa merendahkan hati. Kita harus selalu menyadari bahwa keberhasilan tidak memberi kita hak untuk merendahkan orang lain atau melupakan orang-orang yang telah membantu kita meraihnya.
Kita semua adalah saudara, dan kita semua memiliki kewajiban untuk saling menolong dan mendukung. Untuk itu, kita harus mengungkapkan rasa terima kasih kita kepada orang-orang yang telah berkontribusi pada keberhasilan kita.
Inilah ungkapan sayang yang bisa saya tawarkan kepada para hadirin yang saya cintai, semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat bagi kita sekalian. Mohon maaf jika ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan artikel ini.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah kita semua dalam kisah keberhasilan kita, bukan pemenang tunggal. Ini bukanlah suatu pencapaian individual, tetapi perjuangan dan jerih payah bersama. Dan, kita semua harus meluangkan waktu untuk merenung dan menghargai orang-orang yang membantu kita meraihnya.
