Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Menurut rumus dasarnya, energi kinetik (E) didefinisikan sebagai setengah kali massa (m) kali kuadrat kecepatan (v^2). Secara matematis dinyatakan dalam rumus:
E = 1/2 * m * v^2
Dengan konteks pertanyaan kita, jika kecepatan sebuah mobil ditingkatkan tiga kali lipat dari semula, bagaimana perbandingan energi kinetik mobil tersebut?
Misalkan, energi kinetik semula dari mobil = Ek1 dan energi kinetik setelah kecepatan dinaikkan menjadi 3 kali lipat = Ek2. Dengan menggunakan rumus energi kinetik:
Ek1 = 1/2 * m * v^2
Ek2 = 1/2 * m * (3v)^2
Kita bisa lihat bahwa kecepatan (v) pada Ek2 dinaikkan tiga kali lipat, dan ini akan menjadi kuadrat sebanyak sembilan kali (3v)^2, karena kecepatan tersebut dipangkatkan dua dalam rumus energi kinetik. Jadi:
Ek2 = 1/2 * m * 9v^2
Ek2 = 9 * (1/2 * m * v^2)
Ek2 = 9 Ek1
Maka, perbandingan energi kinetik mobil sebelum dan sesudah kecepatan diubah menjadi tiga kali semula ialah 1:9.
Dengan kata lain, mari kita bayangkan jika kecepatan mobil tersebut semula adalah 10 m/s dan energi kinetiknya adalah 500 joule. Ketika kecepatannya diperbesar menjadi tiga kali lipat (menjadi 30 m/s), energi kinetiknya akan bertambah menjadi 4500 joule, 9 kali lipat dari yang semula.
Jadi, pernyataan bahwa “kecepatan sebuah mobil diperbesar menjadi 3 kali semula, perbandingan energi kinetik semula dan sekarang adalah 1:9”, sepenuhnya benar dalam konteks fisika klasik. Apapun yang terjadi pada kecepatan objek akan memiliki dampak berlipat ganda pada energi kinetiknya. Alasan inilah mengapa, ketika mengemudi, kita harus selalu menjaga kecepatan agar tetap aman. Meski peningkatan kecepatan mungkin tampak sedikit, namun dampaknya pada energi kinetik — dan potensi kerusakan dalam kecelakaan — bisa sangat signifikan.
