Sekolah

Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Identitas Nasional Indonesia yang dalam Pembentukannya Terdapat Beberapa Unsur: Unsur yang Tidak Termasuk dalam Pembentukan Identitas Nasional Indonesia

×

Kedudukan dan Fungsi Pancasila sebagai Identitas Nasional Indonesia yang dalam Pembentukannya Terdapat Beberapa Unsur: Unsur yang Tidak Termasuk dalam Pembentukan Identitas Nasional Indonesia

Sebarkan artikel ini

Kedudukan dan fungsi Pancasila adalah sebagai identitas nasional Indonesia. Selaku ideologi negara, Pancasila menjadi titik penetapan nilai-nilai yang menjadi ciri khas dan identitas bangsa Indonesia. Namun, dalam pembentukan identitas nasional tersebut, ada beberapa unsur yang tidak termasuk di dalamnya. Pemikiran ini mungkin terdengar aneh, mengingat Pancasila selalu dipandang sebagai simbol persatuan dan jati diri bangsa. Namun, mari kita telusuri lebih jauh mengenai hal ini.

Sebelum kita lebih jauh membahas unsur-unsur yang tidak termasuk dalam pembentukan identitas nasional Indonesia, penting untuk kita pahami bahwa Pancasila dibentuk dari hasil pemikiran dan perjuangan pemikir besar bangsa kita yang penuh semangat nasionalisme. Mereka berusaha menciptakan suatu dasar negara yang dapat mencerminkan suatu nilai-nilai yang baku dan abadi, suatu formula yang bisa diterima oleh semua etnik, agama, dan kelompok di Indonesia.

Dalam prosesnya, Pancasila berfungsi sebagai titik temu dari semua perbedaan yang ada di Indonesia. Pancasila membantu mempersatukan masyarakat Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan, demokrasi, kemanusiaan, dan keadilan sosial. Dengan demikian, Pancasila merangkum nilai-nilai budaya dan filosofi masyarakat Indonesia ke dalam lima sila yang menjadi ciri khas bangsa ini.

Lantas, apa saja yang tidak termasuk sebagai unsur dalam pembentukan identitas nasional Indonesia?

Terdapat dua hal utama yang tidak termasuk dalam pembentukan identitas nasional Indonesia, yaitu unsur asing dan unsur budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Pertama, unsur asing yang tidak mampu berintegrasi dengan nilai-nilai dasar Pancasila. Berbagai bentuk pendapat, ideologi, pandangan atau praktek yang berasal dari luar dan tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan Pancasila, tidak bisa menjadi bagian dari identitas nasional. Sebagai contoh, ideologi yang tidak menjunjung tinggi nilai demokrasi, persatuan, dan gotong royong tidak dapat diadopsi dalam identitas nasional Indonesia.

Kedua, unsur budaya lokal yang bertentangan dengan Pancasila juga tidak termasuk dalam identitas nasional. Beberapa tradisi atau kepercayaan tertentu di Indonesia mungkin memiliki unsur-unsur yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam hal ini, Pancasila sebagai dasar negara harus mampu menggali, memilih, dan menyaring nilai-nilai budaya lokal yang sesuai dan bisa berintegrasi dengan nilai-nilai Pancasila.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa tidak semua unsur bisa termasuk dalam pembentukan identitas nasional Indonesia. Hanya unsur-unsur yang sesuai dan sejalan dengan nilai-nilai Pancasila lah yang bisa diadopsi dan diintegrasikan dalam identitas nasional Indonesia. Hal ini sejalan dengan fungsi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia dan sebagai pondasi dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang harmonis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *