Ekonomi merupakan salah satu hal penting dalam sebuah negara dan sering menjadi bahan evaluasi kemajuan suatu negara. Salah satu tolak ukurnya adalah Gross Domestic Product (GDP). Pengertian GDP sendiri adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode waktu tertentu.
Namun, kenaikan GDP yang tinggi tidak selamanya mencerminkan kemajuan ekonomi yang sebenarnya apabila tidak memperhitungkan pertambahan jumlah penduduk. Kenaikan GDP tanpa mempertimbangkan pertumbuhan penduduk bisa memberikan gambaran yang misleading tentang kemajuan ekonomi. Kenapa? Karena semakin banyak penduduk, semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi.
Hal inilah yang mendorong diperkenalkannya konsep Gross Domestic Product Per Capita, atau GDP Per Kapita. GDP per kapita adalah ukuran yang dirancang untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang standar hidup dan tingkat kemajuan ekonomi suatu negara. Hal ini didapat dengan membagi total GDP suatu negara dengan jumlah penduduknya.
Dengan kata lain, kenaikan GDP tanpa melihat bertambahnya jumlah penduduk biasa disebut dengan pertumbuhan ekonomi nominal. Sebaliknya, jika kenaikan GDP memperhitungkan pertumbuhan jumlah penduduk, maka disebut dengan pertumbuhan ekonomi real.
Untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang kesejahteraan ekonomi, penting bagi suatu negara untuk mengamati dan meningkatkan GDP per kapita daripada hanya mengandalkan kenaikan GDP total. Meski demikian, memang butuh upaya yang tidak mudah dan kerja sama dari semua pihak untuk meningkatkan GDP per kapita, karena ini berarti harus ada peningkatan produksi dan efisiensi ekonomi, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Jadi, jawabannya apa? Kenaikan Gross Domestic Product tanpa melihat bertambahnya jumlah penduduk disebut dengan pertumbuhan ekonomi nominal.
