Keputusan untuk tidak meluluskan seorang peserta didik bukanlah suatu hal yang semudah atau sekecil yang mungkin dipikirkan oleh banyak orang. Permintaan tersebut melibatkan penerapan proses pendidikan yang merangkul banyak faktor dan pihak yang terlibat, dengan konsekuensi yang bisa jauh lebih banyak daripada sekedar bermasalah di sekolah. Itulah sebabnya, keputusan untuk tidak meluluskan siswa harus dianggap sebagai langkah terakhir setelah semua upaya perbaikan telah dilakukan. Hal ini karena beberapa alasan berikut.
Perlunya Pendekatan Holistik dalam Pendidikan
Pendidikan bukanlah sekedar rangkaian pengujian dan penilaian. Ini adalah proses holistik yang melibatkan pembinaan karakter, pengetahuan, keterampilan, dll. Saat seorang peserta didik menghadapi kesulitan, pendekatan terbaik biasanya tidak hanya untuk memberikan sanksi dalam bentuk tidak naik kelas atau tidak lulus, tetapi untuk memahami asal permasalahan dan mencari solusi efektif.
Konsekuensi Emosional dan Psikologis
Menyatakan seorang peserta didik tidak lulus dapat berakibat negatif terhadap kepercayaan diri dan harga diri murid tersebut. Ini juga dapat mempengaruhi pandangan mereka terhadap pembelajaran dan pendidikan secara umum, yang mungkin bisa mempengaruhi prestasi mereka di masa depan.
Keterlibatan dan Komunikasi dengan Orangtua
Jika peserta didik dianggap gagal, komunikasi dan keterlibatan orangtua menjadi sangat penting. Dalam banyak kasus, dukungan dan bantuan dari orang tua sangat penting untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh seorang peserta didik di sekolah.
Solusi Alternatif
Ada banyak cara bagi guru dan administrasi sekolah untuk membantu peserta didik yang bergumul dengan pendidikan mereka, termasuk bimbingan khusus, konseling, rencana intervensi terperinci, dan lain-lain. Ini semua harus dijajaki dan diimplementasikan sebelum seorang siswa dinyatakan tidak lulus.
Jadi, dalam rangka memberikan pendidikan terbaik bagi semua peserta didik, kita harus ingat bahwa keputusan untuk tidak meluluskan seorang peserta didik harus dijadikan solusi terakhir setelah semua upaya perbaikan telah dilakukan. Ini bukan karena kegagalan siswa, tetapi sebagai hasil dari sistem pendidikan yang menghargai dan merangkul perbedaan di antara kita semua.