Perubahan adalah fenomena alami yang terjadi di sekitar kita setiap hari, baik itu perubahan alam maupun buatan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada banyak aspek, seperti struktur, bentuk, atau kondisi suatu objek atau bahan. Salah satu jenis perubahan ini terjadi ketika kertas dipotong menjadi kecil-kecil, air membeku menjadi es, atau beras ditumbuk menjadi tepung. Pada artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam perubahan seperti apa yang diwakilkan oleh ketiga contoh tersebut.
Contoh-contoh di atas merepresentasikan fenomena yang disebut sebagai “perubahan fisik“. Istilah ini digunakan dalam bidang ilmu fisika dan kimia untuk mendeskripsikan proses di mana suatu materi mengalami perubahan dalam bentuk atau wujudnya tanpa mengubah identitas kimia dasarnya.
Ambil contoh pertama: kertas yang dipotong menjadi kecil-kecil. Kertas sebelum dan sesudah dipotong tetaplah kertas. Struktur kimianya tidak berubah, hanya bentuk dan ukurannya saja yang berbeda. Oleh karena itu, perubahan ini digolongkan sebagai perubahan fisik.
Dalam contoh kedua, air berubah menjadi es melalui proses pembekuan. Proses ini melibatkan perubahan fisik, dimana molekul air tertata dengan cara yang berbeda, sebagai akibat dari penurunan suhu, namun, identitas kimianya — H2O — tetap sama. Oleh karena itu, ini juga merupakan contoh dari perubahan fisik.
Sebagai contoh terakhir kita ada beras yang ditumbuk menjadi tepung. Pembubukan beras ini juga termasuk perubahan fisik karena struktur kimia beras tidak berubah sama sekali selama proses penumbukan. Satu-satunya yang berubah adalah bentuk dan tekstur fisik beras tersebut.
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan fisik terjadi ketika suatu substansi atau material mengalami perubahan bentuk atau fase tanpa mengubah komposisi kimianya. Proses tersebut dapat bersifat reversible atau irreversible, seperti pembekuan air menjadi es yang dapat dilelehkan kembali menjadi air, atau pemotongan kertas menjadi potongan kecil yang tidak bisa dikembalikan lagi menjadi selembar kertas utuh. Dengan memahami prinsip ini, kita dapat lebih menghargai dan memahami berbagai fenomena alami dan buatan manusia di sekitar kita.