Agama Islam adalah agama yang secara lengkap memberikan panduan hidup bagi umatnya, mulai dari aspek ibadah, muamalah, hingga aspek-aspek lainnya. Tidak terkecuali, agama ini juga memberikan ketentuan terkait pengetahuan alam semesta, termasuk ilmu astronomi. Adapun pengetahuan astronomi dalam Islam digunakan untuk menentukan beberapa peristiwa penting seperti penentuan waktu salat, penentuan awal bulan Hijriyah dan penentuan arah kiblat. Namun, tentunya tidak semua ketentuan dalam agama ini memiliki kaitan erat dengan ilmu astronomi.
Berikut adalah beberapa ketentuan agama Islam yang tidak memiliki kaitan erat dengan ilmu astronomi:
1. Hukum Perbuatan
Salah satu aspek yang tidak terkait dengan ilmu astronomi adalah mengenai hukum perbuatan dalam Islam. Seperti hukum tentang perbuatan baik dan buruk, dosa dan pahala, zina, pencurian, meminjam dan meminjamkan, dan lain sebagainya. Semua ini merupakan bagian dari syariah Islam yang berfokus pada perilaku manusia dan etika sosial, dan tentunya tidak berkaitan dengan ilmu astronomi.
2. Ibadah yang Tidak Berhubungan dengan Waktu
Mengingat ilmu astronomi berhubungan erat dengan penentuan waktu, beberapa ibadah dalam Islam yang tidak terkait langsung dengan penentuan waktu bisa dikatakan tidak berkaitan dengan ilmu astronomi. Contohnya adalah zakat, haji, umrah, dan jihad. Semua ibadah ini tidak membutuhkan ilmu astronomi untuk menentukannya.
3. Permasalahan Aqidah
Aqidah merupakan inti dari keyakinan seorang Muslim. Meliputi masalah kepercayaan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir. Semua ini adalah hal-hal yang berkenaan langsung dengan keyakinan dasar seorang Muslim dan tidak ada hubungannya dengan ilmu astronomi.
4. Muamalah
Muamalah adalah segala bentuk transaksi dan interaksi antar manusia dalam keseharian, baik itu jual beli, pernikahan, warisan, dan lainnya. Sekalipun ada beberapa transaksi dan interaksi yang perlu diperhatikan waktunya, namun penentuan waktu tersebut tidak memerlukan ilmu astronomi yang mendalam.
Dalam kesimpulan, agama Islam memang memiliki banyak ketentuan dan aturan yang melibatkan ilmu astronomi, tetapi sejauh ini sebagian besar aspek kehidupan sehari-hari dan ibadah dalam Islam tidak memerlukan ilmu astronomi. Oleh karena itu, agama Ini memberikan keseimbangan antara pengetahuan spiritual dan sekuler, termasuk ilmu astronomi.