Sekolah

Ketika Lengkung Henle Mengalami Kerusakan Karena Infeksi, Tahapan Proses Pembentukan Urine yang Terganggu adalah…

×

Ketika Lengkung Henle Mengalami Kerusakan Karena Infeksi, Tahapan Proses Pembentukan Urine yang Terganggu adalah…

Sebarkan artikel ini

Lengkung Henle, bagian penting dari nefron, berperan esensial dalam proses pembentukan urine. Tubulus ginjal ini berfungsi untuk reabsorpsi air dan solut yang penting dari filtrat ginjal. Lantas, ketika lengkung Henle mengalami kerusakan karena infeksi, tahapan proses pembentukan urine yang terganggu adalah apa?

Untuk memahami pertanyaan ini, kita harus terlebih dahulu memahami bagaimana proses normal pembentukan urine berlangsung dalam nefron ginjal.

Proses Pembentukan Urine

Proses pembentukan urine terdiri dari tiga tahapan utama:

  1. Filtrasi Glomerulus: Di tahap ini, darah yang mengalir melalui kapiler glomerulus difiltrasi untuk menghasilkan filtrat ginjal. Filtrat ini kaya akan air dan solut, tetapi tidak berisi sel-sel darah atau protein yang besar.
  2. Reabsorpsi Tubular: Setelah filtrasi, filtrat ginjal mengalir ke tubulus ginjal, yang terdiri dari tubulus proksimal, Lengkung Henle, dan tubulus distal. Di sini, sebagian besar air dan solut yang diperlukan tubuh dikembalikan ke darah.
  3. Sekresi Tubular: Pada tahap ini, zat-zat yang tidak diinginkan yang masih dalam darah dirilis ke tubulus ginjal untuk dikeluarkan dalam urine.

Dampak Kerusakan Lengkung Henle

Kerusakan pada Lengkung Henle, terutama akibat infeksi, dapat mengganggu tahapan reabsorpsi tubular. Karena peran utama lengkung Henle adalah untuk menyeimbangkan konsentrasi zat-zat dalam urine dan plasma darah, kerusakan pada lengkung Henle dapat menghasilkan sejumlah gangguan, termasuk:

  • Peningkatan Volume Urine: Kerusakan pada Lengkung Henle dapat mengurangi kemampuannya untuk melakukan reabsorpsi air yang efektif, sehingga menghasilkan volume urine yang lebih tinggi, kondisi yang dikenal sebagai poliuria.
  • Kehilangan Elektrolit: Lengkung Henle juga berperan dalam reabsorpsi sejumlah besar sodium, klorida, dan kalium. Kerusakan pada struktur ini dapat menghasilkan peningkatan ekskresi elektrolit ini, yang dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan, kram otot, dan tidak jarang pula irama jantung yang tidak normal.
  • Perubahan pH Urine: Lengkung Henle juga ikut andil dalam reabsorpsi bikarbonat dan sekresi ion hidrogen dan amonia. Kerusakan pada lengkung Henle dapat mempengaruhi keseimbangan asam-basa tubuh dan mengubah pH urine.

Jadi, jawabannya apa? Ketika lengkung Henle mengalami kerusakan karena infeksi, tahapan proses pembentukan urine yang paling terganggu adalah proses reabsorpsi tubular. Gangguan ini dapat menyebabkan poliuria, kehilangan elektrolit, dan perubahan pH urine.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *