Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan atau yang lebih dikenal sebagai Komnas Perempuan, telah melalui berbagai penelitian dan survei untuk mengidentifikasi unsur-unsur utama yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan seksual. Oleh karena itu, berdasarkan temuan-temuan tersebut, Komnas Perempuan menyatakan bahwa salah satu penyebab kekerasan seksual adalah adanya norma dan pandangan patriarkis yang mendominasi masyarakat.
Norma dan pandangan patriarkis ini merujuk pada struktur sosial yang meletakkan laki-laki sebagai figur yang dominan, sementara perempuan dituntut untuk tunduk dan patuh. Ciri khas masyarakat patriarkis dapat dilihat dari bagaimana cara mereka mendidik dan membentuk individu. Dari kecil, anak laki-laki biasanya diajarkan untuk menjadi kuat dan dominan, sedangkan anak perempuan diajarkan untuk menjadi penurut dan lemah lembut.
Tak jarang, pandangan seperti ini yang menyebabkan sikap-sikap meremehkan, bahkan merendahkan perempuan menjadi bagian dari budaya kita. Pada akhirnya, melekatlah stereotip-stereotip negatif terhadap perempuan, seperti penilaian bahwa perempuan lemah dan tidak bisa melawan, serta penilaian bahwa perempuan adalah objek seksual yang tersedia untuk dikendalikan dan dikuasai oleh laki-laki.
Menurut Komnas Perempuan, pandangan yang meremehkan ini dapat memicu perilaku merendahkan dan memobjektifikasi perempuan. Perilaku ini, jika dibiarkan, bisa melahirkan sikap memandang remeh dan melecehkan perempuan yang berujung pada tindakan kekerasan seksual.
Komnas Perempuan telah berulang kali mengajak masyarakat untuk merubah pandangan dan sikap terhadap perempuan. Memandang perempuan sebagai manusia yang setara dengan laki-laki adalah langkah awal yang penting. Mengubah pandangan dari memandang perempuan sebagai objek seksual menjadi subjek yang memiliki hak dan kebebasan yang sama adalah perubahan fundamental yang sangat diperlukan.
Jadi jawabannya apa? Jawabannya adalah pendidikan, pemahaman, dan perubahan budaya. Menunjukkan bahwa perempuan adalah individu yang berharga, memiliki hak dan layak dihargai adalah cara yang jitu untuk mengakhiri berbagai sikap dan perilaku yang merendahkan perempuan, dan dengan demikian, mengurangi kejadian kekerasan seksual. Selain itu, penerapan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan seksual juga dapat menjadi solusi untuk memberantas kekerasan seksual.
