Sekolah

Kultum Singkat Tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu

×

Kultum Singkat Tentang Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu

Sebarkan artikel ini

Menapak jejak hidup yang benar dan sebagai seorang muslim yang bertaqwa, menuntut ilmu adalah suatu kewajiban. Ilmu dituntut untuk menanamkan pengetahuan dan kebijaksanaan dalam diri seseorang. Namun, adakah ilmu saja yang cukup? Jawabannya adalah tidak. Ilmu tanpa tata krama ataupun adab sebenarnya adalah sebuah bingkai tanpa lukisan. Adab, oleh karena itu, sering dinyatakan lebih tinggi posisinya daripada pengetahuan atau ilmu itu sendiri.

Adab merupakan tingkah laku atau perilaku yang berdasar pada norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat, mencerminkan perilaku yang sopan, beretika, dan santun. Dalam Islam, adab mencakup perilaku baik terhadap Allah, Rasul-Nya, orang lain, dan diri sendiri. Oleh karena itu, adab bukan hanya sekedar aturan formal, tapi juga mencakup sikap dan perilaku yang baik.

Lantas, kenapa adab dikatakan lebih tinggi daripada ilmu? Ilmu dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pemahaman teoritis tentang sesuatu, pengetahuan fakta atau prinsip-prinsip tertentu. Sementara adab adalah penerapan pemahaman tersebut dalam bentuk perilaku yang baik.

Ilmu mungkin memperluas pemahaman kita tentang lingkungan sekitar, tetapi adablah yang dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan tersebut. Ilmu membuka pikiran, tetapi adab membuka hati. Ilmu dapat membuat kita bijaksana, tetapi adablah yang membuat kita manusiawi. Ilmu membantu kita memahami dunia yang rumit, namun adab membantu kita menjalani kehidupan dengan harmonis.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa “tidak sempurna dalam iman orang yang tidak baik akhlaknya walaupun dia ahli ibadah”. Maka dari itu, adab sebagai bentuk akhlak yang baik memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada sekadar pengetahuan belaka.

Seperti juga menuntut ilmu, menuntut adab juga adalah proses yang harus diusahakan. Adab harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan kita, baik dalam keseharian maupun dalam menuntut ilmu.

Mengikutsertakan adab dalam penuntutan ilmu bukan hanya akan memperkaya pengetahuan kita, tetapi juga akan membentuk karakter kita menjadi lebih baik. Menjadikan kita bukan hanya paham tentang ilmu yang kita pelajari, tetapi juga mengerti bagaimana menerapkannya secara bijaksana.

Jadi, jawabannya apa? Kita tentu harus menjadi penuntut ilmu, tetapi jangan sampai lupa untuk terus mengasah adab dan akhlak kita. Karena, pada akhirnya, adab dan ilmu adalah dua sisi dari koin yang sama, dan kedua-duanya dibutuhkan untuk mencapai kehidupan yang seimbang dan harmonis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *