Produksi adalah proses perubahan input menjadi output. Ada banyak faktor yang digunakan dalam proses produksi ini dan dua yang paling umum adalah tenaga kerja dan modal (mesin, peralatan, dan sebagainya). Dalam ekonomi, ada suatu konsep yang disebut kurva isokuan, yang menjelaskan tingkat produksi yang sama dengan berbagai kombinasi dua faktor produksi ini.
Kurva isokuan adalah suatu kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi dua faktor input (seperti tenaga kerja dan modal) yang dapat digunakan untuk menghasilkan jumlah produksi yang sama. Kurva isokuan dalam hal ini sering digunakan untuk menggambarkan produksi dalam jangka pendek. Kata ‘iso’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘sama’ sedangkan ‘quan’ berasal dari kata ‘quantity’ yang berarti ‘jumlah’. Jadi, isokuan berarti ‘jumlah yang sama’.
Isokuan berbentuk cembung ke arah asal, atau dapat juga dikatakan berbentuk “membayangi” asal. Bentuk ini menunjukkan hukum hasil yang semakin berkurang. Hukum ini mengatakan bahwa seiring pertambahan faktor produksi, tingkat hasil produksi akan semakin berkurang.
Sebagai ilustrasi, anggaplah sebuah perusahaan membuat kursi. Dengan menggunakan satu pekerja, mereka bisa membuat 5 kursi per hari. Dengan dua pekerja, mereka bisa membuat 9 kursi per hari. Dan dengan tiga pekerja, mereka bisa membuat 12 kursi per hari. Hal ini menggambarkan hukum hasil yang semakin berkurang.
Pada kurva isokuan, setiap titik di kurva menggambarkan kombinasi mesin dan tenaga kerja yang bisa digunakan untuk menghasilkan jumlah produksi yang sama. Misalnya, kombinasi A mungkin adalah satu pekerja dan satu mesin yang menghasilkan 5 kursi per hari, sedangkan kombinasi B mungkin adalah dua pekerja dan satu mesin yang menghasilkan jumlah kursi yang sama per hari.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kurva isokuan adalah alat penting dalam ekonomi yang membantu perusahaan untuk memahami bagaimana mereka dapat memaksimalkan produksi mereka dengan memanfaatkan kombinasi yang berbeda dari faktor produksi.