Sujud Sahwi, juga dikenal dengan sebutan sujud lupa merupakan sebuah amal ibadah yang dilaksanakan ketika seseorang lupa, baik menambah atau mengurangi raka’at dalam salat. Juga, bisa dilakukan ketika diragukan jumlah raka’at yang telah dikerjakan. Sujud Sahwi ini memiliki lafadz atau bacaan khusus.
Untuk melaksanakan sujud sahwi, kita harus mengetahui lafadz atau bacaan yang tepat. Menurut sebagian besar ulama, lafadz yang dikenakan ketika sujud lupa sama seperti lafadz sujud pada umumnya, yaitu “Subhaana Rabbiyal A’laa”. Artinya, “Maha suci Rabbku yang Maha Tinggi”. Bacaan ini diucapkan sebanyak tiga kali dalam sujud.
Namun, beberapa pendapat berbeda menyatakan bahwa tidak ada lafadz khusus dalam sujud sahwi. Mereka berpandangan bahwa dalam sujud sahwi, dapat dibaca doa apa saja yang biasa dibaca dalam sujud.
Berikut ini contoh lafadz yang mungkin dibaca dalam sujud sahwi selain “Subhaana Rabbiyal A’laa”:
- “Subbuhun Quddusun, Rabbul Mala’ikati war-ruh”
- “Allahumma-ghfir li, warhamni, wa `afini, wahdini, warzuqni”
- “Rabbana wa lakal-Hamd. Hamdan Kathiran Tayyiban Mubarakan fihi”
Penting untuk diingat bahwa sujud sahwi ini tidak sekedar amalan fisik, namun juga memiliki makna spiritual. Sujud sahwi adalah lambang dari kerendahan hati seorang Muslim bahwa dirinya bisa melakukan kesalahan dalam ibadah, dan lambang kebesaran Allah SWT yang senantiasa memberikan jalan bagi hamba-Nya untuk memperbaiki kesalahan.
Jadi, jawabannya apa? Tidak ada lafadz yang khusus dibaca ketika sujud sahwi. Lafadz yang dibaca biasanya sama seperti lafadz sujud pada umumnya, “Subhaana Rabbiyal A’laa”, atau doa-doa lainnya yang biasa dibaca ketika sujud. Namun, pembacaan lafadz ini bisa berbeda berdasarkan mazhab atau pandangan ulama tertentu.