Budaya

Lima Karakteristik Strategi Asesmen Informal: Penjelasan dan Contoh

×

Lima Karakteristik Strategi Asesmen Informal: Penjelasan dan Contoh

Sebarkan artikel ini

Sebagai seorang guru atau pendidik, sangat penting untuk memahami berbagai jenis metode asesmen yang tersedia, salah satunya adalah asesmen informal. Berikut ini adalah lima karakteristik utama dari strategi asesmen informal dan beberapa contoh yang akan membantu membuatnya lebih jelas.

1. Tidak Resmi

Asesmen informal tidak memiliki struktur yang ketat atau formal. Para guru menggunakan alat ini untuk mengamati dan mengevaluasi kinerja siswa secara terus-menerus selama proses belajar-mengajar berlangsung. Misalnya, guru mungkin memerhatikan bagaimana seorang siswa bekerja dalam kelompok, berkomunikasi dengan teman sekelas, atau menyelesaikan tugas secara individu.

2. Meningkatkan Interaksi Guru-Siswa

Melalui asesmen informal, guru dapat meningkatkan interaksi dengan siswa. Ini disebabkan karena penilaian ini melibatkan observasi langsung dan komunikasi antara guru dan siswa. Sebagai contoh, selama diskusi kelas, guru dapat menilai pemahaman siswa dari jawaban dan pertanyaan yang diajukan oleh siswa.

3. Memiliki Fleksibilitas

Asesmen informal sangat fleksibel. Guru dapat mengadaptasi metode ini demi mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan siswa. Misalnya, guru mungkin menanyakan pertanyaan terbuka kepada siswa untuk menggali lebih dalam pemahaman mereka tentang topik tertentu.

4. Memberikan Umpan Balik Instan

Salah satu fitur utama dari asesmen informal adalah kemampuan untuk memberikan umpan balik instan. Dalam banyak kasus, siswa akan menerima umpan balik segera, yang dapat membantu mereka memahami area yang perlu perbaikan. Sebagai contoh, selama presentasi, guru dapat memberi komentar dan saran langsung kepada siswa.

5. Bertumpu pada Keterampilan dan Kemampuan Praktis

Asesmen informal sering berfokus pada keterampilan dan kemampuan praktis. Mereka ideal untuk penilaian seperti kemampuan berbicara, bekerja dalam tim, atau memecahkan masalah. Misalnya, dalam sebuah proyek kelompok, guru dapat menilai bagaimana siswa berinteraksi dan bekerja sama dengan anggota tim lainnya.

Asesmen informal menawarkan banyak manfaat dalam lingkungan pendidikan. Mereka memberikan fleksibilitas, interaktivitas, dan umpan balik instan yang memungkinkan guru dan siswa sama-sama mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dipelajari dan bagaimana pengetahuan itu diterapkan. Namun, penting untuk diingat bahwa seperti semua metode penilaian, asesmen informal harus digunakan sebagai bagian dari strategi yang lebih komprehensif untuk mendapatkan gambaran yang akurat dan lengkap tentang kemajuan siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *