Globalisasi telah membawa banyak perubahan dan perkembangan dalam semua bidang. Proses ini berarti negara-negara mulai saling terhubung dan berbagi informasi, teknologi, dan budaya lebih cepat dan lebih luas. Namun, globalisasi juga membawa dampak negatif, termasuk terhadap nilai-nilai sosial dan budaya serta fungsi lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
Salah satu indikasi yang paling nyata dari dampak negatif globalisasi adalah lunturnya nilai dan semangat kekeluargaan. Faktor ini terlihat jelas dalam semakin individualisnya anggota masyarakat, yang seringkali hanya mementingkan kepentingan pribadi dan melupakan konsep kebersamaan dan tanggung jawab sosial yang seharusnya ada dalam sebuah keluarga atau komunitas.
Fenomena seperti ini tidak hanya terjadi dalam masyarakat pada umumnya, tetapi juga tampak pada tingkatan yang lebih tinggi, seperti di lembaga perwakilan rakyat. Prinsip musyawarah mufakat yang seharusnya menjadi pilar utama lembaga ini mulai memudar. Proses pengambilan keputusan sering kali tidak lagi berbasis deliberasi dan diskusi antara anggota, tetapi lebih dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau kelompok.
Lembaga perwakilan rakyat sebagai wakil dari suatu bangsa seharusnya mampu menjadi contoh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan dan musyawarah mufakat. Namun, dampak globalisasi juga telah merasuk hingga ke dalam struktur ini, membuat proses demokrasi di dalamnya justru semakin tersingkir.
Globalisasi juga mempengaruhi cara masyarakat melihat fungsi dan peran lembaga perwakilan rakyat. Dalam era informasi ini, masyarakat memiliki akses cepat dan luas terhadap informasi. Namun, ironisnya, masyarakat justru semakin kritis dan skeptis terhadap lembaga ini.
Sementara itu, di sisi lain, globalisasi juga mendorong berkembangnya berbagai teknologi baru yang seyogianya bisa dimanfaatkan oleh lembaga perwakilan rakyat untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan menunjukkan bahwa mereka masih berkomitmen terhadap prinsip musyawarah mufakat.
Semua fenomena ini adalah indikasi bahwa globalisasi telah membawa dampak negatif dalam bidang nilai-nilai kekeluargaan dan fungsi musyawarah mufakat di lembaga perwakilan rakyat.
Jadi, jawabannya apa?
Solusi atas permasalahan ini bukanlah menolak globalisasi, tetapi lebih kepada bagaimana kita sebagai individu dan masyarakat dapat menjaga dan mempertahankan nilai-nilai yang kita miliki dalam menghadapi gelombang globalisasi. Untuk lembaga perwakilan rakyat sendiri, perlu ada upaya pembaruan dan peningkatan kualitas agar dapat kembali menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan musyawarah mufakat.