Berdasarkan konteks ilmu hayati atau biologi, pembagian makhluk hidup berdasarkan klasifikasinya telah ada sejak lama dan menjadi standar pengetahuan penting. Salah satu pernyataan yang kerap disebut-shout adalah bahwa ‘Makhluk hidup dibagi menjadi dua kingdom’. Tentu, pernyataan ini menarik dan mengarah pada sejarah klasifikasi biologi. Lalu, siapakah yang pertama kali mengemukakan pernyataan ini? Untuk menjawabnya, kita perlu menengok kembali ke masa lalu, saat ahli biologi bernama Carl Linnaeus berperan.
Carl Linnaeus dan Sistem Taksonomi Dua Kingdom
Carl Linnaeus, seorang botanis, zoologis, dan dokter asal Swedia, adalah orang yang pertama kali mengemukakan konsep pembagian makhluk hidup menjadi dua kingdom, yaitu Plantae
dan Animalia
. Linnaeus idealis dengan pemikiran ini dan merilisnya dalam bukunya yang berjudul “Systema Naturae,” yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1735.
Plantae dan Animalia
Di dalam ‘Systema Naturae’, Linnaeus mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi dua kerajaan atau kingdom. Kingdom Plantae
mencakup semua tumbuhan, sedangkan Kingdom Animalia
mencakup semua hewan.
Plantae
Kingdom Plantae mencakup semua organisme fotosintetik dan multicellular. Kingdom ini meliputi berbagai tumbuhan, termasuk pohon, semak-semak, herba, lumut, tumbuhan berbunga, dan banyak lagi.
Animalia
Kingdom Animalia, sebaliknya, mencakup organisme eukariotik multiseluler yang bukan fotosintetik, atau, dalam kata lain, hewan. Ini termasuk hewan seperti serangga, ikan, burung, mamalia, dan banyak lagi.
Evolusi dari Sistem Taksonomi Dua Kingdom
Sejak pengenalan sistem ini oleh Linnaeus, para ilmuwan telah mengubah dan memperluas konsep asli menjadi lima kingdom dan bahkan lebih lanjut menjadi enam kingdom dalam sistem modern. Pembagian enam kingdom disarankan oleh Carl Woese, yang memperkenalkan domain baru dalam taksonomi makhluk hidup berdasarkan RNA ribosom. Meskipun demikian, Linnaeus akan selalu diingat sebagai ilmuwan yang memberikan dasar bagi sistem taksonomi modern kita hari ini.