Mangga adalah salah satu buah yang sangat populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Keberagaman jenis mangga yang ada di pasaran tidak lepas dari variasi genetik yang terjadi pada tanaman mangga. Salah satu jenis mangga yang menjadi andalan masyarakat adalah mangga manis berbuah besar yang memiliki genotipe MmBb. Artikel ini akan menjelaskan tentang genotipe MmBb, serta gamet yang dihasilkan oleh mangga manis berbuah besar tersebut.
Genotipe dan Alel
Sebelum membahas lebih lanjut tentang genotipe MmBb, terlebih dulu kita harus memahami konsep genotipe dan alel. Dalam ilmu genetika, genotipe adalah susunan gen yang ada pada individu yang diturunkan dari kedua orang tuanya. Genotipe inilah yang akan menentukan karakteristik fenotipe yang dihasilkan oleh individu tersebut. Alel sendiri adalah bentuk alternatif dari gen yang ada pada satu lokus kromosom, yang bertugas untuk mengendalikan suatu sifat tertentu pada individu.
Pada kasus mangga manis berbuah besar dengan genotipe MmBb, ada dua lokus kromosom yang berbeda yang akan kita bahas, yaitu:
- Lokus untuk sifat manis pada buah mangga (M dan m)
- Lokus untuk sifat besar pada buah mangga (B dan b)
Dalam genotipe MmBb, M menunjukkan alel dominan untuk sifat manis, m adalah alel resesif untuk sifat manis, B menunjukkan alel dominan untuk sifat buah besar, dan b adalah alel resesif untuk sifat buah besar.
Gamet yang dihasilkan oleh Genotipe MmBb
Dalam proses pembentukan gamet, alel akan dipisahkan secara acak untuk dibawa oleh gamet baru. Gamet merupakan sel haploid yang akan bergabung dengan gamet lainnya dalam proses fertilisasi sehingga akan dihasilkan jenis sel diploid atau zigot baru. Untuk mengetahui gamet yang dihasilkan oleh genotipe MmBb, kita perlu melakukan analisis mendel.
Analisis mendel mengikuti aturan pemisahan alel dalam pembentukan gamet yang disebut Hukum Pemisahan. Pada intinya, hukum ini menyatakan bahwa alel-alel untuk sifat tertentu akan dipisahkan secara acak dalam pembentukan gamet, sehingga tiap gamet yang dihasilkan akan membawa salah satu alel untuk setiap lokus.
Berdasarkan Hukum Pemisahan Mendel, genotipe MmBb akan menghasilkan empat kemungkinan kombinasi alel pada gamet, yaitu:
- Gamet dengan alel MB (manis dan besar)
- Gamet dengan alel Mb (manis dan tidak besar)
- Gamet dengan alel mB (tidak manis dan besar)
- Gamet dengan alel mb (tidak manis dan tidak besar)
Kemudian, gamet-gamet ini akan bersatu dengan gamet dari individu lain selama proses fertilisasi dan menghasilkan berbagai kemungkinan genotipe dan fenotipe yang mungkin pada keturunannya. Dengan demikian, kita dapat mempelajari bagaimana keturunan tanaman yang akan dihasilkan dalam berbagai generasi.
Dalam konteks budidaya tanaman mangga, informasi ini sangat penting untuk mengetahui potensi sifat-sifat yang dapat dihasilkan oleh jenis mangga manis berbuah besar yang memiliki genotipe MmBb. Dengan pemahaman yang mendalam tentang genotipe dan gamet yang dihasilkan, petani dan peneliti dapat melaksanakan pemuliaan tanaman dengan lebih efisien untuk mencapai tujuan produksi yang diinginkan.