Seiring dengan perkembangan zaman dan pengetahuan, gaya hidup manusia telah mengalami banyak perubahan. Salah satunya adalah cara manusia memenuhi kebutuhan pokoknya, termasuk makanan. Jika kita melihat ke belakang, pada masa lalu, manusia memenuhi kebutuhan makannya dengan cara berburu dan berpindah tempat tergantung ketersediaan makanan. Gaya hidup ini dikenal dengan istilah hidup berpindah-pindah atau nomadisme.
Nomadisme adalah suatu cara hidup di mana individu atau kelompok berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari sumber makanan dan kehidupan. Tujuannya adalah untuk bertahan hidup. Sistem ini populer di kalangan manusia purba yang menghabiskan kehidupan mereka sebagai pemburu dan pengumpul.
Setiap kali sumber makanan di suatu daerah habis, mereka akan pindah ke tempat lain. Mereka mencari tempat baru yang kaya dengan sumber makanan dan air. Mereka juga berpindah tempat tergantung pada kondisi cuaca dan musim.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, gaya hidup nomaden ini semakin berkurang. Teknologi yang maju, pengetahuan tentang pertanian dan peternakan, dan penemuan alat dan teknik baru telah memungkinkan manusia untuk beralih dari hidup nomaden ke gaya hidup menetap.
Manusia modern telah mengadopsi gaya hidup sedentari, yang berarti mereka tinggal di satu tempat untuk jangka waktu yang lama. Mereka menanam dan memelihara hewan mereka sendiri untuk makanan daripada berpindah-pindah dan bergantung pada berburu dan mengumpulkan.
Gaya hidup sedentari ini menghasilkan berbagai perubahan dalam masyarakat, termasuk peningkatan pertanian, pembangunan infrastruktur, dan pembentukan komunitas dan peradaban.
Meskipun kita telah jauh meninggalkan gaya hidup nomaden, kita masih bisa belajar banyak dari cara hidup mereka. Mereka mengajarkan kita tentang pentingnya beradaptasi dengan lingkungan, kemandirian, dan juga penghargaan terhadap sumber daya alam.
Jadi, jawabannya apa? Gaya hidup berpindah-pindah untuk memenuhi kebutuhan makanan disebut sebagai nomadisme, suatu bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang keras dan berubah-ubah. Meski jarang dilakukan di zaman modern, gaya hidup ini memiliki nilai sejarah dan edukasi yang penting.