Manusia sebagai makhluk hidup memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Kebutuhan tersebut bisa bersifat materi maupun non-materi. Semua tindakan yang diambil manusia sejatinya adalah untuk memenuhi kebutuhan tersebut demi mencapai kepuasan atau keseimbangan. Pernyataan ini sebenarnya sudah populer dan menjadi dasar dari banyak teori dalam berbagai disiplin ilmu. Namun, dalam artikel ini, kita akan berusaha mengaitkannya dengan beberapa teori dan konsep yang ada dalam ilmu ekonomi dan psikologi.
Teori Kebutuhan Maslow
Salah satu teori yang mendukung pernyataan ini adalah Teori Hierarki Kebutuhan Maslow yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikolog terkenal. Menurut Maslow, kebutuhan manusia dikelompokkan menjadi lima tingkatan, yaitu:
- Kebutuhan fisiologis (basic needs) seperti makan, minum, dan tidur.
- Kebutuhan keamanan (safety needs) seperti rasa aman dan terlindungi dari ancaman.
- Kebutuhan sosial (social needs) seperti kasih sayang, persahabatan, dan interaksi sosial.
- Kebutuhan penghargaan (esteem needs) seperti pengakuan dan prestasi.
- Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs) seperti pengembangan dan pencapaian potensi maksimal.
Teori ini menggambarkan bahwa manusia tidak akan mencapai kepuasan atau keseimbangan kecuali semua kebutuhan tersebut, mulai dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi, dapat terpenuhi. Manusia akan selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan di setiap tingkatan, dan melangkah ke tingkatan berikutnya jika kebutuhan sebelumnya terpenuhi.
Hukum Utilitas Marginal
Sementara itu, dalam ilmu ekonomi, prinsip Utilitas Marginal bisa menjadi dasar lain yang mendukung pernyataan ini. Hukum utilitas marginal mengatakan bahwa kepuasan atau nilai guna yang diperoleh seseorang dari konsumsi barang atau jasa akan semakin menurun seiring dengan peningkatan konsumsi barang atau jasa tersebut.
Konsep ini menunjukkan bahwa manusia selalu berusaha mencapai kepuasan atau keseimbangan dengan mengukur tingkat kepuasan yang diperoleh dari memenuhi berbagai kebutuhan. Manusia akan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan yang memberikan kepuasan lebih tinggi, sambil mempertimbangkan besarnya utilitas marginal yang diperoleh.
Kesimpulan
Dari contoh teori di atas, kita bisa melihat bagaimana pernyataan tentang manusia yang selalu berusaha memenuhi kebutuhannya hingga mencapai kepuasan yang sebanding/harmonis memang sesuai dengan konsep-konsep yang ada dalam ilmu ekonomi dan psikologi. Teori Kebutuhan Maslow dan Hukum Utilitas Marginal keduanya menggambarkan bagaimana manusia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan yang sebanding dengan upaya yang dikeluarkan.
Jadi, jawabannya apa? Pernyataan tersebut didukung oleh Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam ilmu Psikologi dan Hukum Utilitas Marginal dalam ilmu Ekonomi. Keduanya menjelaskan bagaimana manusia berusaha mencapai kepuasan yang sebanding/harmonis melalui pemenuhan kebutuhan yang beraneka ragam.