Pengenalan
Masa Demokrasi Terpimpin berlangsung pada tahun 1959 hingga 1966 di Indonesia. Ini adalah masa yang penting dalam sejarah politik Indonesia. Dimulai dengan dikeluarkannya Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno, era ini ditandai dengan peningkatan kekuasaan eksekutif dan strategi pemerintahan yang lebih otoriter dibandingkan era parlementer sebelumnya.
Masa Dimulainya Demokrasi Terpimpin
Masa demokrasi terpimpin secara resmi dimulai pada tanggal 5 Juli 1959 ketika Presiden Soekarno mengeluarkan Dekret Presiden. Dekret ini melahirkan sebuah sistem pemerintahan baru yang dikenal sebagai “demokrasi terpimpin,” dimana kebijakan dan arahan umum pemerintahan dikendalikan oleh Presiden sebagai kepala negara. Dekret ini mengakhiri masa liberal demokrasi yang berlangsung sejak kemerdekaan Indonesia dan membuka jalan untuk era otoritarian dalam politik Indonesia.
Fitur Utama Masa Demokrasi Terpimpin
Dalam Dekret Presiden 5 Juli 1959, Presiden Soekarno menghapuskan sistem multi-partai dan menggantinya dengan sistem pemerintahan sentralisasi. Presiden juga diberi kewenangan yang lebih besar dalam mengendalikan lembaga-lembaga pemerintah, proses pembuatan kebijakan dan penerapan hukum.
Sistem demokrasi terpimpin mencerminkan keyakinan Soekarno bahwa Indonesia perlu bentuk pemerintahan yang kuat dan sentralistik untuk mempertahankan persatuan, mengatasi krisis internal dan membangun ekonomi nasional.
Akhir Masa Demokrasi Terpimpin
Masa demokrasi terpimpin berakhir pada tahun 1966 ketika Soeharto mengambil alih kekuasaan melalui serangkaian manuver politik dan militer yang dikenal sebagai Gerakan 30 September (G30S). Soeharto kemudian menetapkan sistem pemerintahan baru yang dikenal sebagai Orde Baru yang bertahan sampai kejatuhannya pada tahun 1998.
Penutup
Masa demokrasi terpimpin adalah periode penting yang mencerminkan transisi politik Indonesia dari era parlementer ke era otoritarian. Meski banyak yang merasa era ini ditandai oleh kurangnya kebebasan politik dan penyalahgunaan kekuasaan, masa ini juga penting sebagai bagian integral dari sejarah politik dan sosial Indonesia yang membantu membentuk negara tersebut seperti yang kita lihat hari ini.