Kurikulum Berbasis Kompetensi atau lebih dikenal dengan KBK, termasuk sistem pendidikan yang menjadi tahapan penting dalam pengembangan dunia pendidikan di Indonesia. Materi pelajaran dalam KBK biasanya disusun berdasarkan beberapa prinsip dan pola tertentu.
Prinsip Pengembangan Materi Pelajaran KBK
- Orientasi pada Kompetensi: Materi pelajaran dalam KBK selalu bertujuan untuk mengembangkan kompetensi siswa, baik itu kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kompetensi ini mencakup pengetahuan praktis dan pemahaman teoritis.
- Relevansinya dengan Kehidupan Sehari-hari: Salah satu ciri khas KBK adalah relevansinya dengan situasi dan kondisi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, materi pelajaran dalam KBK biasanya disusun berdasarkan aplikasi nyata dari konsep atau keterampilan yang diajarkan.
- Keterpaduan dan Kesinambungan: Materi yang diajarkan dalam KBK harus memiliki keterpaduan atau hubungan antara satu dengan lainnya. Selain itu, harus ada kesinambungan antara materi yang diajarkan dari awal hingga akhir periode pembelajaran.
Pola Penyusunan Materi Pelajaran KBK
- Secara Spiral: Pola ini berarti bahwa kompetensi dasar akan diajarkan secara berulang dengan tingkat kesulitan yang bertambah seiring waktu.
- Secara Tematik: Sesuai dengan prinsip keterpaduannya, dalam pola ini, beberapa mata pelajaran akan ditautkan dan diajarkan dalam satu tema.
- Secara Proyektif: Dalam pola ini, siswa akan diajarkan cara menyelesaikan masalah secara mandiri melalui proyek atau tugas terstruktur.
Dalam mendefinisikan materi pelajaran dalam KBK, penting juga untuk mengetahui bahwa KBK berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Ini berarti bahwa materi pelajaran harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat merangsang kreativitas siswa dan mendorong mereka untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Jadi, jawabannya apa? Materi pelajaran dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi biasanya disusun berdasarkan orientasi pada kompetensi, relevansi dengan kehidupan sehari-hari, serta keterpaduan dan kesinambungan. Pola penyusunannya dapat berupa spiral, tematik, atau proyektif, selalu mengacu pada proses pembelajaran yang PAKEM.