Otak dan sistem saraf pusat manusia mengendalikan fungsi dan gerakan tubuh. Ketika proses ini terganggu, bisa jadi mengakibatkan melemahnya otot, yang berangsur-angsur bisa mengarah ke kondisi serius seperti kelumpuhan. Penggunaan istilah medis untuk menggambarkan melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga mengakibatkan kelumpuhan adalah atrofi otot.
Atrofi Otot
Atrofi otot adalah kondisi yang ditandai dengan mengecilnya massa otot dalam tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi pada saat otot tidak digunakan atau digunakan sedikit, seperti pada orang yang mengalami immobilisasi jangka panjang atau penyakit neurodegeneratif.
Hasil dari atrofi otot ini adalah kelemahan otot, yang berangsur-angsur bisa mengarah ke kondisi setelahnya, yaitu kelumpuhan. Kelumpuhan adalah kehilangan kemampuan otot untuk bergerak.
Penyebab dan Pencegahan Atrofi Otot
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan atrofi otot, termasuk keadaan tidak aktif atau imobilisasi, kekurangan gizi, penuaan, serta penyakit seperti ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), dan poliomielitis.
Untuk mencegah atrofi otot dan potensi kelumpuhan, dapat dilakukan beberapa hal berikut:
- Aktivitas fisik teratur: Latihan dapat membantu mempertahankan kekuatan otot dan melawan atrofi otot.
- Makanan seimbang: Diet seimbang dengan cukup protein dan kalori yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan otot.
- Perawatan medis: Dalam kasus penyakit yang mendasari, penanganan medis diperlukan untuk mengobati kondisi tersebut dan menghindari atrofi otot.
Kalau berangsur-angsur melemahnya otot mengakibatkan kelumpuhan, proses ini disebut atrofi otot dan dampaknya, kelumpuhan. Dilakukan penanganan yang tepat dapat mencegah kondisi ini atau meminimalkan dampaknya.