Sosial

Membantu Menjawab Soal Uraian: “Kasus Penghinaan Hobi Menari dalam Kegiatan Masa Orientasi Murid sebagai Refleksi Ketimpangan Relasi Kuasa”

×

Membantu Menjawab Soal Uraian: “Kasus Penghinaan Hobi Menari dalam Kegiatan Masa Orientasi Murid sebagai Refleksi Ketimpangan Relasi Kuasa”

Sebarkan artikel ini

Ketimpangan relasi kuasa sering terjadi dalam berbagai aspek masyarakat, termasuk dalam setting pendidikan seperti sekolah. Kasus yang disebutkan dalam pertanyaan tersebut merupakan salah satu contoh betapa relasi kuasa dapat mempengaruhi dan merusak kebebasan individu dalam menjalankan hobi atau minatnya sendiri. Dalam hal ini, ketimpangan relasi kuasa terjadi antara…

…Kakak Kelas (Panitia Pengorganisasi Masa Orientasi) Dan Murid Baru

Sebagai contoh kasus, murid baru di sekolah ini mengalami penghinaan dan pengejekan akibat hobi menarinya oleh kakak kelas yang bertugas sebagai panitia masa orientasi. Situasi ini menciptakan kondisi yang tidak sehat dan merusak kesejahteraan emosional murid baru tersebut.

Panitia masa orientasi dalam kasus ini mewujudkan posisi kuasa. Disebabkan posisi mereka sebagai penganjur dan pengawas acara, mereka memiliki kontrol atas apa yang terjadi dalam acara tersebut. Murid baru, sementara itu, berada dalam posisi yang rentan di mana mereka cenderung mengikuti apa yang diminta oleh panitia agar diterima dalam lingkungan sekolah baru mereka.

Analisis Lebih Lanjut

Menghina hobi dan minat individu lain menunjukkan penyalahgunaan posisi berkuasa ini. Aksi tersebut mencerminkan perilaku dominan dan menghina yang menciptakan perasaan takut dan mengecilkan harga diri murid baru. Kakak kelas pada posisi ini harusnya memfasilitasi integrasi murid baru ke dalam lingkungan sekolah, bukannya menertawakan dan menghina mereka.

Melangkah Maju

Untuk mencegah ketimpangan relasi kuasa seperti ini, penting bagi sekolah dan sistem pendidikan untuk melibatkan diri. Pertama, komite orientasi harus dipilih dengan cermat dan dilatih untuk memberikan lingkungan yang menghargai dan mendukung semua murid baru, tidak peduli apa hobi atau minat mereka. Kedua, sekolah perlu menciptakan mekanisme untuk melaporkan dan menangani penyalahgunaan kuasa ini.

Kasus ini menekankan pentingnya sikap saling menghargai dan merasa aman dalam lingkungan pendidikan. Semua siswa, terlepas dari hobi atau minat mereka, berhak mendapatkan pengalaman belajar yang memperkaya dan bebas dari diskriminasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *