Banjir yang melanda Desa Sukaramai tidak hanya merusak rumah dan harta benda, tetapi juga merenggut banyak korban jiwa. Mendengar informasi tersebut, Fathir, seorang pemuda desa tetangga, tidak tinggal diam. Dia segera mengumpulkan teman-temannya untuk menjadi relawan, membantu para korban yang terkena dampak banjir.
Keputusan Fathir ini dapat terlihat spontan dan tanpa pertimbangan matang. Namun, jika ditinjau lebih mendalam, sikapnya ini sebenarnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila…
Salah satu sila dalam Pancasila adalah “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ini mengajarkan kita untuk selalu bertindak adil dan beradab, menunjukkan rasa kasih sayang dan empati terhadap sesama. Inilah yang mencerminkan tindakan Fathir dan teman-temannya.
Fathir dan teman-temannya, sebagai relawan, berusaha membantu korban banjir sesuai dengan kemampuan mereka. Mereka bekerja keras, membersihkan puing-puing, mendistribusikan bantuan, dan memberi semangat kepada para korban. Tidak ada pilih kasih dalam tindakan mereka, semua korban mendapatkan bantuan dan perhatian yang sama, sesuai dengan prinsip keadilan yang diajarkan oleh Pancasila.
Namun, bukan hanya keadilan saja. Fathir dan teman-temannya juga menunjukkan sikap beradab dalam membantu korban banjir. Mereka menghormati hak dan martabat setiap individu, tidak memandang status sosial, agama, atau etnis. Mereka mengetuk pintu rumah satu per satu, menawarkan bantuan dengan sopan, dan mendengarkan cerita para korban dengan penuh empati.
Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” tidak hanya menjadi slogan belaka bagi Fathir dan teman-temannya. Melalui tindakan nyata sebagai relawan bencana banjir, mereka telah membuktikan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjadi role model bagi generasi muda untuk selalu berempati dan berbuat baik kepada sesama, sesuai dengan semangat Pancasila.
Jadi, jawabannya apa? Sikap Fathir dan teman-temannya sebagai relawan, yang cepat tanggap membantu korban banjir dan menunjukkan rasa empati, adalah wujud nyata dari sila Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Nilai ini dibutuhkan dalam setiap tindakan kita sehari-hari, terlepas dari situasi dan kondisi. Bukan hanya saat terjadi bencana, tapi dalam setiap interaksi kita dengan sesama.