Memenungi kualitas dan keabsahan sebuah fakta atau fenomena sejarah adalah elemen penting dalam studi sejarah. Ada suatu proses khusus melalui mana keaslian atau otentisitas materi yang digunakan dalam pembuatan sumber-sumber sejarah diteliti. Proses ini dikenal dengan istilah “verifikasi”.
Verifikasi adalah alat penting yang digunakan oleh para ahli sejarah untuk menentukan integritas dan otentisitas sumber sejarah. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa apa yang dianggap sebagai “fakta” sejarah memang benar-benar memiliki dasar yang kuat dan sah.
Proses ini bisa jadi cukup menantang dan sering memerlukan analisis mendalam. Pertama, hal ini melibatkan pengecekan terhadap keakuratan materi yang dipakai dalam pembuatan sumber. Contoh simpelnya adalah apakah tanggal, tempat, dan tokoh-tokoh yang disebutkan dalam narasi sejarah sesuai dengan catatan atau dokumen lain dari periode yang sama.
Kedua, verifikasi juga mencakup evaluasi terhadap penjelasan kontemporer dan modern tentang acara atau fenomena tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa interpretasi atau deskripsi dalam sumber sejarah sesuai dengan pemahaman kita saat ini berdasarkan penemuan dan penelitian terkini.
Ketiga, verifikasi mencakup pertimbangan sejauh mana sumber tersebut bebas dari bias. Sumber yang sangat subjektif atau yang jelas-jelas telah dibuat dengan tujuan tertentu—misalnya, propaganda—mungkin perlu ditafsirkan dengan hati-hati.
Singkatnya, verifikasi adalah proses penting yang membantu dalam memastikan bahwa sumber-sumber sejarah kita adalah refleksi yang akurat dan andal dari masa lalu. Melalui proses ini, kita dapat mempertahankan integritas disiplin sejarah dan memastikan bahwa pengajaran dan penulisan kita tentang sejarah seakurat mungkin. Maka dari itu, verifikasi adalah kunci dalam penelitian sejarah, membantu memberikan cerminan semaksimal mungkin dari realita yang pernah ada.
